Selasa 25 May 2021 10:32 WIB

Biden Kecam Belarusia atas Insiden Pembajakan Pesawat

Belarusia mengalihkan penerbangan komersial dan menangkap seorang jurnalis oposisi

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Presiden Joe Biden. Ilustrasi.
Foto: AP / Evan Vucci
Presiden Joe Biden. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam Belarusia atas tindakan yang dinilai sebagai pembajakan pesawat. Pemerintah negara itu mengalihkan penerbangan komersial dan menangkap seorang jurnalis oposisi.

Pernyataan Biden datang beberapa jam setelah Uni Eropa sepakat menjatuhkan sanksi ekonomi terbaru kepada Belarusia. Organisasi supranasional ini telah meminta agar maskapai penerbangan menghindari wilayah udara negara Eropa Timur itu dan melarang maskapai Belarusia dari wilayah udara, maupun bandara Uni Eropa.

Baca Juga

Belarusia membuat kemarahan internasional saat memaksa penerbangan Ryanair yang melakukan perjalanan antara anggota UE Yunani dan Lituania untuk mendarat pada 23 Mei di Ibu Kota Minsk, di mana jurnalis Belarusia dan aktivis oposisi Raman Pratasevich dan kekasihnya kemudian ditahan. Beberapa pemimpin Uni Eropa menyebut insiden itu sebagai pembajakan negara.

“Pengalihan paksa penerbangan komersial Ryanair yang melakukan perjalanan antara dua negara anggota Uni Eropa serta penangkapan Raman Pratasevich, seorang jurnalis Belarusia yang bepergian ke luar negeri, merupakan penghinaan langsung terhadap norma-norma internasional," ujar Biden dalam sebuah pernyataan dilansir RFERL, Selasa (25/5).

Biden menyambut baik langkah Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Belarusia atas insiden tersebut. Ia juga meminta tim pemerintahannya untuk mengembangkan opsi tepat dalam meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam koordinasi yang erat dengan Uni Eropa, sekutu dan mitra lain, dan organisasi internasional.

Sebelumnya, Pratasevich dalam sebuah video yang dirilis oleh otoritas Belarusia di televisi pemerintah pada Senin (24/5), mengakui tuduhan bahwa dirinya berada di balik kerusuhan sipil. Oposisi Belarusia dan sekutu Pratasevich menolak komentar tersebut dengan mengatakan kemungkinan pernyataan ini dibuat di bawah tekanan.

Dalam pernyataan terpisah, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan menyatakan dukungan bagi oposisi demokratis Belarusia. Ia juga mengulangi serena pembebasan ratusan tahanan politik Belarusia.

Dalam pernyataan itu, Sullivan juga menegaskan AS akan meminta pertanggungjawaban rezim Lukashenko atas insiden Ryanair dan pelanggaran hak asasi manusia, serta terus menuntut pemilihan umum yang bebas dan adil untuk menyelesaikan krisis politik Belarusia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement