REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Masyhuril Khamis mengingatkan kembali pentingnya menjaga akhlak dalam berselancar di dunia maya dan menggunakan media sosial. Menurut Kiai Masyhuril, saat ini masyarakat Indonesia terlihat sangat mudah mempercayai sebuah pendapat atau opini yang ada di media sosial.
Ia melihat hal tersebut karena sosialisasi sesama manusia saat ini justru banyak dilakukan melalui dunia virtual. Ini memungkinkan seseorang lebih banyak menampilkan kepalsuan diri dalam sifat sosialnya.
Selain itu, menurutnya, tali persaudaraan atau ukhuwah sesama manusia di dunia nyata saat ini telah bergeser kepada ukhuwah virtual dengan berbagai platform. Bahkan tak sedikit masyarakat yang meluapkan masalah pribadinya di media sosial tanpa segan dan malu.
Pada sisi lain, pembentukan opini yang tidak jelas dasar kebenarannya di media sosial sangat besar pengaruhnya kepada pola pikir penggunanya. Menurut Kiai Masyhuri, banyak perkataan atau pendapat yang sepertinya bagus dan baik di dalam narasinya, tetapi sebenarnya lemah di dalam makna. Selain itu, pembentukan opini seperti itu juga dimaksudkan agar publik menjadi percaya dengan kata-kata pembuat opini tanpa harus berpikir ulang akan kebenaran yang terkandung di dalamnya.