REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada Selasa (25/5), Indonesia kembali menerima pasokan bahan baku (bulk) delapan juta dosis vaksin Covid-19. Pasokan tersebut datang dari Sinovac, perusahaan biofarmasi yang berbasis di China.
"Alhamdulillah, puji syukur, hari ini kita bisa menyaksikan kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac delapan juta dosis dalam bentuk bulk," katanya saat keterangan pers secara virtual dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (25/5).
Setelah kedatangan pasokan bahan baku delapan juta dosis vaksin itu, ia mengatakan, secara keseluruhan pemerintah sudah mendatangkan pasokan 83,9 juta dosis vaksin Covid-19. Airlangga mengatakan, pemerintah berupaya menjaga ketersediaan stok vaksin untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berjalan sesuai rencana.
Pemerintah, dia melanjutkan, juga berupaya memastikan keamanan, mutu, dan khasiat vaksin Covid-19 yang digunakan dalam program vaksinasi nasional. "Vaksin diterima melalui proses evaluasi BPOM," ujarnya.
Menurut dia, vaksinasi merupakan salah satu penentu keberhasilan upaya untuk mengendalikan penularan Covid-19. Pemerintah berencana memvaksinasi sedikitnya 70 persen dari populasi atau sekitar 181,5 juta orang untuk mewujudkan kekebalan komunal terhadap penyakit tersebut. Saat ini, pemerintah sudah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap kurang lebih 25 juta dosis.