Gerhana Bulan Total, Fase Puncak di Solo Raya Petang Ini
Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Gerhana bulan total | Foto: dok. Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Masyarakat Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta bisa menyaksikan fase puncak fenomena gerhana bulan total pada Rabu (26/5) pukul 18.18 WIB.
Kepala Observatorium Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, AR Sugeng Riyadi, mengatakan, tahun ini akan ada dua gerhana bulan, yakni gerhana bulan total akan terjadi pada Rabu (26/5) dan gerhana bulan parsial atau sebagian akan terjadi pada 19 November 2021.
Fenomena alam gerhana bulan total (GBT) akan hadir dan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, pada Rabu (26/5) selepas Maghrib atau 15 Syawal 1442 H.
Sugeng Riyadi menjelasan, fenomena gerhana bulan sejatinya sudah dimulai saat bulan belum terbit di ufuk timur yakni kontak pertama P1 Penumbra pada pukul 15.47.38 WIB dan berakhir saat kontak terakhir P4 Penumbra pada pukul 20.49.47 WIB. "Secara kasat mata, gerhana dapat kita lihat saat fase Umbra U1 pukul 16.44.58 WIB hingga U4 pukul 19.52.25 WIB," kata Sugeng seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (25/5).
Namun, karena posisi bulan masih di bawah ufuk timur wilayah Solo Raya, maka masyarakat baru dapat menyaksikannya jelang Maghrib atau mulai pukul 17.25.22 WIB di posisi terbit bulan di arah timur sedikit ke kanan (selatan). Begitu bulan terbit, posisi bulan sudah tertutup oleh permukaan bumi alias sudah gerhana.
"Namun, dalam kenyataanya, kita baru dapat mengamati bulan setelah 5 sampai 10 menit karena ufuk timur tertutup pepohonan atau bangunan dan bahkan bentangan Gunung Lawu," terang Sugeng.
Bagi kaum Muslimin, lanjutnya, waktu paling ideal menyaksikan gerhana bulan memang selepas sholat Maghrib yang dilanjut dengan sholat Khusuf (sholat gerhana bulan) dan khotbah gerhana. Misalnya seluruh rangkaian ibadah selesai pukul 18.00 WIB, maka pemandangan ke arah timur posisi bulan sudah lumayan tinggi dan mudah diamati dengan mata.
"Gambarannya kalau dilihat dari Solo Raya dan di-zoom dengan kamera, bulan akan nampak memerah di sisi kirinya atau sebelah selatan pandangan kita," jelasnya.
Sugeng menambahkan, fase totalitas gerhana bulan kali ini akan terjadi pada pukul 18.11.28 WIB - 18.25.56 WIB, dan fase puncaknya terjadi pada pukul 18.18.42 WIB. Bila langit cerah, maka penampakan bulan akan sangat indah memerah selama sekitar 14 menit 29 detik.
Perlahan kemudian bulan akan memasuki fase parsial, dan sekitar pukul 19.15 WIB, warna bulan akan nampak laksana bendera merah-putih, dimana sisi atas memerah dan sisi bawah abu-abu.
Seluruh fase gerhana parsial akan berakhir pada 19.52.25 WIB, dan warna bulan kembali seperti purnama biasa. Namun, sejatinya bulan masih dalam tahap gerhana penumbra atau samar-samar hingga pukul 20.49.47 WIB. Selepas pukul 20.49.47 WIB warna dan status bulan akan kembali menjadi purnama biasa.