Selasa 25 May 2021 14:55 WIB

Erick Tegaskan Komitmen BUMN terhadap Putra-Putri Papua

Pemulihan dan pertumbuhan ekonomi tidak optimal jika tidak merata dan tidak inklusif

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Erick Thohir
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, percaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi tidak optimal jika tidak merata dan tidak inklusif. Hal ini Erick sampaikan di hadapan Wakil Presiden Maruf Amin dalam inaugurasi putra-putri terbaik Papua dan penyandang disabilitas untuk berkarya di BUMN di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (25/5).

Wapres, ucap Erick, selalu mengingatkan dirinya dalam mendorong pemerataan pertumbuhan dalam setiap rapat di sidang kabinet. "Pesan beliau apa pun yang terjadi jangan sampai ada yang tertinggal," ujar Erick.

Baca Juga

Menurut Erick, BUMN sebagai lokomotif ekonomi Indonesia tidak hanya berkomitmen dan konsisten dalam menggerakkan ekonomi nasional dan upaya transformasi dan bersih-bersih BUMN, melainkan juga untuk bersih-bersih permasalahan ekonomi dan sosial yang ada di masyarakat pada umumnya, terlebih pada masa pandemi saat ini.

"Salah satunya adalah pemerataan kesejahteraan dan kesempatan bagi penyandang disabilitas dan putra-putri Papua," ucap Erick.

Selain bersama Bappenas melakukan program pengembangan sektor strategis di Papua, ucap Erick, salah satu agenda transformasi dan tanggung jawab sosial BUMN di bidang human capital adalah keberpihakan. BUMN, kata Erick, tak hanya memberikan keberpihakan kepada talenta perempuan dan milenial, melainkan juga kepada para penyandang disabilitas serta talenta di Papua.

"Kini sudah kita lakukan keberpihakan yang lebih tinggi. Alhamdulillah dua putra-putri Papua sekarang sudah menjadi direksi di BUMN. Yaitu Venusiana Papasi yang sekarang Direktur Consumer Service PT Telkom dan Claus Wamafma yang merupakan direktur di perusahaan Freeport, ini merupakan yang pertama kali," lanjut Erick.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement