Pengusaha tas gendong bayi, Lathifah Amaturohman memeriksa kualitas produk untuk kebutuhan ekspor ke Malaysia, Singapura dan Belanda di rumah produksi Bayiku.id, Malang, Jawa Timur, Selasa (25/5/2021). Pengusaha tas gendong bayi tersebut berupaya memaksimalkan penjualan di pasar digital dengan membentuk tim kreatif pembuat konten serta memberdayakan penjahit lokal guna memenuhi permintaan di pasar domestik dan ekspor yang mencapai 4.000 pcs per bulan. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Pekerja membuat tas gendong bayi untuk kebutuhan ekspor di rumah produksi Bayiku.id, Malang, Jawa Timur, Selasa (25/5/2021). Pengusaha tas gendong bayi tersebut berupaya memaksimalkan penjualan di pasar digital dengan membentuk tim kreatif pembuat konten serta memberdayakan penjahit lokal guna memenuhi permintaan di pasar domestik dan ekspor yang mencapai 4.000 pcs per bulan. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Anggota tim kreatif merekam aktivitas pembuatan tas gendong bayi untuk diunggah di media sosial di rumah produksi Bayiku.id, Malang, Jawa Timur, Selasa (25/5/2021). Pengusaha tas gendong bayi tersebut berupaya memaksimalkan penjualan di pasar digital dengan membentuk tim kreatif pembuat konten serta memberdayakan penjahit lokal guna memenuhi permintaan di pasar domestik dan ekspor yang mencapai 4.000 pcs per bulan. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengusaha tas gendong bayi, Lathifah Amaturohman memeriksa kualitas produk untuk kebutuhan ekspor ke Malaysia, Singapura dan Belanda di rumah produksi Bayiku.id, Malang, Jawa Timur, Selasa (25/5).
Pengusaha tas gendong bayi tersebut berupaya memaksimalkan penjualan di pasar digital dengan membentuk tim kreatif pembuat konten serta memberdayakan penjahit lokal guna memenuhi permintaan di pasar domestik dan ekspor yang mencapai 4.000 pcs per bulan.
sumber : Antara Foto
Advertisement