REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, polemik 97 ribu PNS misterius yang menerima gaji sebenarnya merupakan kabar lama. Utamanya, saat diadakan Pendataan Ulang PNS (PUPNS) pada 2015 silam.
"Dan itu sudah diselesaikan pada 2016," kata dia kepada Republika, Selasa (25/5).
Tak sampai di sana, menurut dia, polemik itu juga sudah diselesaikan oleh masing-masing instansi. Sehingga, sudah bukan menjadi persoalan.
Namun demikian, ketika ditanya penelusuran dan audit menyoal uang gaji tersebut, Bima tak menjawabnya.
Sebelumnya, dia menyatakan, bahwa data aparatur sipil negara (ASN) baru dua kali diperbaharui sejak Indonesia merdeka, 2002 dan 2014. Dengan adanya ketertinggalan data itu, dirinya sempat meminta untuk memutakhirkan data, karena banyaknya data ASN palsu.
Dalam penjelasannya, hampir 100 ribu, atau tepatnya 97 ribu ASN misterius yang tetap mendapatkan gaji dan pensiun. Walaupun, diakuinya, tidak ada yang mengetahui siapa orang tersebut.