REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto menanggapi soal elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di sejumlah hasil survei. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu menegaskan bahwa hasil survei yang muncul hanya menggambarkan kondisi hari ini.
"Elektabilitas seseorang itu adalah potret keadaan pada waktu itu yang bisa bergerak berubah. Seseorang punya elektabilitas itu tentu karena adanya effort. Effort nya apa, hari ini ya asal kau kenal maka kau pilih aku. Kau kenal aku, kau suka sama aku, pasti kau pilih aku. Itu ketika belum ada pertempuran," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (25/5).
Menurutnya elektabilitas yang dicapai sejumlah tokoh seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hari ini merupakan hasil dari pemberitaan di media. Ketika jangkauan pemberitaannya semakin luas, maka tokoh tersebut akan semakin dikenal orang.
"Itulah popularity. Kalau kau suka, keluar lah itu yang namanya electability, oke? Itu hanyalah hasil wacana udara," ujarnya.
Dirinya mengisahkan kembali bagaimana elektabilitas Ganjar di tahun 2013 lalu. Bambang menjelaskan, saat itu elektabilitas Ganjar baru sekitar 3 persen.
"Mohon maaf saya jelaskan, yang menjadi panglima tempurnya Jawa Tengah komandan tempurnya Jawa Tengah waktu itu namanya Puan Maharani. Dalam rapat dewan pimpinan pusat partai, Mbak Puan menyatakan, ibu ketua umum mohon izin kalau yang ditetapkan gubernur Ganjar biarkan saya menjadi panglima tempurnya di sana. Itu Mbak Puan ngomong," ungkap Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu.
Bambang mengungkapkan, saat itu Ganjar hanya memiliki uang sebesar Rp 600 juta untuk mencalonkan diri sebagai diri gubernur Jawa Tengah. Namun uang tersebut diakuinya tidak diterima partai.
"Toh akhirnya dalam waktu 3,5 bulan di-raising (dinaikkan), pertempuran ditata penuh, dipimpin Puan Maharani jadi tuh Ganjar. Lo mau ngomong apa? Itu fenomena," ucapnya
Untuk diketahui nama Ganjar kerap bertengger di tiga besar sejumlah survei. Menurut survei yang dilakukan Puspoll Indonesia, dari 22 nama calon presiden, elektabilitas Ganjar di peringkat tiga (13,8 persen) di bawah Prabowo Subianto (20,9), dan Anies Baswedan (15,4).
Hasil serupa juga terlihat dalam hasil survei yang dilakukan Akar Rumput Strategic Consuting (ARSC). Dalam surveinya sosok Ganjar berada di urutan ketiga (11,25 persen) sebagai kandidat capres yang akan dipilih.