Selasa 25 May 2021 18:41 WIB

Jumlah Penumpang Bus AKAP Mulai Meningkat

Kenaikan pengguna layanan AKAP sebesar 8,87 persen tercatat di Terminal Baranangsiang

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah penumpang berjalan di Terminal Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Terminal Baranangsiang, Kota Bogor kembali beroperasi setelah berakhirnya larangan mudik dan operasional bus antar kota antar provinsi (AKAP) serta bus antar kota dalam provinsi (AKDP) kembali berjalan melayani penumpang.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah penumpang berjalan di Terminal Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Terminal Baranangsiang, Kota Bogor kembali beroperasi setelah berakhirnya larangan mudik dan operasional bus antar kota antar provinsi (AKAP) serta bus antar kota dalam provinsi (AKDP) kembali berjalan melayani penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak dibuka kembali layanan angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) menyusul selesainya masa peniadaan mudik 6-17 Mei 2021, jumlah penumpang di tiga dari empat terminal Tipe A yang dikelola Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengalami peningkatan.

Kepala BPTJ Polana B Pramesti mengatakan berdasarkan data dari 18-21 Mei 2021 tercatat terjadi kenaikan jumlah keberangkatan penumpang AKAP di Terminal Jatijajar Depok, Terminal Poris Plawad Tangerang, dan Terminal Baranangsiang Bogor.

Polana menyebutkan kenaikan jumlah pengguna layanan AKAP sebesar 8,87 persen tercatat di Terminal Baranangsiang Bogor. Pada hari-hari biasa seperti pada bulan Januari sampai dengan Maret rata-rata per hari Terminal Baranangsiang melayani penumpang sekitar 203 orang.

"Setelah masa peniadaan mudik, Terminal Baranangsiang tercatat melayani sebanyak 221 penumpang rata-rata per hari,” kata Polana, Senin (24/5).

Dia mengatakan, khusus untuk terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan tidak terjadi kenaikan. Peningkatan terjadi dengan asumsi dibandingkan dengan jumlah rata-rata penumpang pada masa normal yaitu pada Januari-Maret 2021.

Polana menuturkan, destinasi yang paling banyak dituju yaitu Wonosobo di Jawa Tengah dan Lampung serta Padang yang ada di Sumatra. “Di Terminal Baranangsiang Bogor, setidaknya terdapat 24 PO yang beroperasi melayani AKAP,” tutur Polana.

Sementara untuk pengguna layanan AKAP di Terminal Poris Plawad Tangerang pascamasa peniadaan mudik juga mengalami peningkatan sekitar 74 persen. Dia menuturkan, pada waktu normal rata-rata setiap hari melayani penumpang sekitar 446 orang, maka selepas masa peniadaan mudik Terminal Poris Plawad rata-rata melayani sejumlah 776 penumpang per hari.

Menurut Polana, Padang dan Madura merupakan destinasi yang paling banyak dituju oleh pengguna layanan AKAP melalui terminal Poris Plawad. “Untuk jumlah PO yang terdapat di Poris Plawad sebanyak 78 perusahaan,” ujar Polana.

Selanjutnya untuk Terminal Jatijajar Depok, Polana menyampaikan bahwa pada bulan Januari-Maret 2021 setiap hari rata-rata melayani penumpang AKAP sekitar 324 orang. Sementara setelah berakhirnya masa peniadaan mudik setidaknya rata-rata per hari terdapat pengguna layanan angkutan AKAP di terminal ini sebanyak 519 penumpang.

“Dengan demikian kenaikan penumpang yang berangkat melalui Terminal Jatijajar Depok pada periode ini tercatat kurang lebih sebesar 60 persen,” jelas Polana.

Polana menambahkan, tujuan Ponorogo, Bojonegoro, Yogyakarta, dan Pekalongan merupakan daerah yang paling banyak dituju oleh penumpang yang berangkat melalui Terminal Jatijajar Depok. Dia menuturkan, jumlah PO yang terdapat di Terminal Jatiajar sebanyak 48 perusahaan.

Khusus untuk Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Polana mengatakan tidak terdapat adanya kenaikan jumlah penumpang pada terminal ini. Rata-rata penumpang harian sepanjang Januari hingga Maret dibandingkan dengan jumlah penumpang rata-rata per hari usai beroperasinya kembali layanan AKAP setelah masa peniadaan mudik jumlahnya sama yaitu sebanyak 38 penumpang setiap harinya.

Menurutnya, Madura merupakan daerah yang paling banyak dituju oleh pengguna layanan melalui Terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan. Untuk Terminal Pondok Cabe terdapat 26 PO yang melayani AKAP melalui terminal tersebut.

Terkait perbandingan kedatangan penumpang AKAP pada masa setelah peniadaan mudik Polana menjelaskan bahwa untuk Terminal Jatijajar Depok dan terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan tidak terjadi perbedaan yang signifikan. “Untuk Terminal Jatijajar Depok rata-rata setiap harinya melayani 18 penumpang kedatangan sedangkan Terminal Pondok Cabe kurang lebih 14 orang per hari,” jelas Polana.

Berbeda untuk Terminal Poris Plawad Tangerang, Polana mengatakan pada waktu normal terdapat 70 penumpang kedatangan rata-rata setiap harinya. Sedangka pada waktu setelah berakhirnya masa peniadaan mudik tercatat turun mengingat hanya terdapat rata- rata sekitar 37 penumpang per hari.

“Demikian pula dengan Terminal Baranangsiang, pada masa normal rata-rata terdapat 88 penumpang setiap hari, sedangkan setelah masa peniadaan mudik tercatat sekitar 74 penumpang yang datang rata-rata setiap harinya melalui terminal ini,” tutur Polana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement