REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -– Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mengedukasi dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas tentang program vaksinasi Covid-19. Upaya ini untuk memenuhi target pemerintah dalam waktu dekat yaitu sebanyak 70-80 persen penduduk Indonesia mendapat vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan rilis pada Selasa (25/5), Tenaga Ahli Menteri Kominfo, Donny BU mengatakan program vaksinasi nasional ini merupakan hasil kerja keras pemerintah mencari vaksin ke berbagai negara hingga kini berhasil menempati posisi 10 besar negara yang berhasil memberikan vaksin kepada penduduknya.
“Pemerintah melakukan lobi-lobi internasional (untuk mendapatkan vaksin), karena semua negara mencari vaksin. Pada saat bicara vaksin ini tidak sederhana, menyiapkannya harus menghubungi banyak negara. Banyak sekali negara-negara yang gak dapat vaksin,” ujar Donny dalam acara pertunjukkan rakyat Bali Metangi, Bali Bangkit yang diselenggarakan KPCPEN di Bali, Senin (25/5).
Oleh karenanya, Donny mengaku prihatin apabila ada masyarakat yang enggan divaksin karena terpengaruh informasi dan berita hoaks. Organisasi kesehatan dunia WHO merilis bahwa persoalan Covid-19 tidak hanya persoalan virus semata, tetapi juga persoalan stigma di masyarakat terkait virus itu sendiri.
“Kadang-kadang orang enggak mau divaksin, kebanyakan baca berita hoaks. Hoaks itu membuat orang menjadi tidak percaya dengan vaksin, lalu mengajak orang lain agar tidak divaksin. Semakin sedikit orang bersedia divaksin, semakin sulit kita mengatasi Covid-19,” ujar Donny.
Sementara, dr. Ketut Suarjaya yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengaku pihaknya terus berupaya meyakinkan masyarakat tentang keamanan vaksinasi. Pemerintah Bali telah menyampaikan kepada masyarakat terkait vaksin yang telah dilakukan beberapa tahapan uji klinis hingga dinyatakan aman untuk manusia.
“Tidak ada hal yang perlu dikhawatirlan dari vaksin. Vaksin bisa mencegah seseorang dari virus (Covid-19). Mending mana, kena jarum atau kena virus?, Vaksin ini melindungi seseorang agar kalau dia kena virus, dia bisa kebal, atau gejalanya (jika terpapar Covid-19) lebih ringan. Tujuan dari vaksin itu memberikan kekebalan bagi kita. Kalau kita kebal, lingkungan kebal, ekonomi bisa tumbuh,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa meyakini bahwa apabila vaksin sudah dilakukan maka masyarakat akan sehat dan ekonomi akan mengalami pertumbuhan.
Menurutnya, ekonomi bisa bangkit jika masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin. Pemerintah Kabupaten Buleleng juga terus memberikan stimulus ekonomi kepada warga melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan-bantuan ekonomi lainnya.
“Kami berusaha mempermudah pemberian KUR dengan bunga ringan, memberikan pinjaman-pinjaman modal, bantuan-bantuan lainnya untuk mendorong ekonomi di Buleleng,” tutupnya.