REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Subholding Upstream Zona 11 Regional Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur Wilayah Kerja PHE WMO berupaya terus meningkatkan perekonomian kelompok binaan mereka, yaitu Kelompok Tani Sangga Buana melalui optimalisasi lahan demplot pertanian mereka. Kelompok yang berlokasi di Desa Bandangdaja, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan ini mengembangkan lahan demplot pertanian seluas satu hektare.
Program Edu Farming yang diprakarsai sejak tahun 2020 ini dimulai dengan diadakannya pelatihan pengelolaan pertanian hemat air, pelatihan manajemen kelompok, pembuatan sarana prasarana untuk pertanian, pembangunan saung kelompok, dan bantuan lainnya. Marsudin, Anggota Kelompok Sangga Buana menyampaikan bahwa sejak adanya bantuan dari Pertamina, Alhamdulillah tanah yang dulunya tidak pernah dimanfaatkan, hanya untuk rumput saja, sekarang ini sudah bisa dikelola kelompok menjadi lahan pertanian yang mendatangkan penghasilan bagi masyarakat.
Setelah berhasil menanam berbagai varietas pada periode tanam sebelumnya, kali ini kelompok mengoptimalkan lahan mereka untuk menanam blewah dan semangka. Pemilihan varietas blewah dan semangka ditujukan karena untuk memenuhi permintaan pasar pada saat Ramadhan dan moment Hari Raya Idul Fitri.
Semangat dan keuletan dalam merawat dan memanen dari kelompok membuahkan hasil yang sangat baik, pada periode tanam kali ini kelompok telah berhasil panen blewah sebanyak 112,5 kilogram (kg) dan semangka sebanyak 599 kg, hasil dari panen ini dipasarkan dengan cara menawarkan langsung ke penjual di pasar dan ada pula tengkulak yang datang langsung ke lokasi pertanian. "Alhamdulillah sejak adanya Pertamina, yang dulunya kita bertani hanya sebatas tahunan, dengan program Eco Edufarming ini kita bisa panen dalam waktu hanya 2 bulan," ujar Jazzi, Ketua Kelompok Sangga Buana.
Selain rasa buah yang lebih manis, metode pertanian organik yang diterapkan oleh kelompok menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar. Saat ini, pemasaran buah-buahan tersebut telah mampu menjangkau pasar yang ada di Tanjungbumi, Kokop, Sepulu dan Tagungguh, Kabupaten Bangkalan.
“Semoga dengan adanya program pertanian organik ini bisa menjadikan petani memiliki kemandirian ekonomi dan dapat mengembangkan potensi serta peluang pertanian organik,” ujar Rahmat Drajat, Pjs Manager Relation Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur.