Rabu 26 May 2021 21:34 WIB

Kasus Covid Melonjak, Akses Masuk Kudus Ditutup Sementara

Pihak Pemkab juga menutup semua objek wisata di Kudus.

Pengunjung berjalan di depan Masjid Menara Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (24/4/2021). Masjid yang bernama resmi Masjid Al Aqsa Manarat Qudus yang berarsitektur perpaduan budaya Islam dengan budaya Hindu tersebut dibangun pada masa Sunan Kudus pada tahun1549 Masehi dan menjadi tempat belajar keagamaan serta ngabuburit saat Bulan Ramadhan.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pengunjung berjalan di depan Masjid Menara Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (24/4/2021). Masjid yang bernama resmi Masjid Al Aqsa Manarat Qudus yang berarsitektur perpaduan budaya Islam dengan budaya Hindu tersebut dibangun pada masa Sunan Kudus pada tahun1549 Masehi dan menjadi tempat belajar keagamaan serta ngabuburit saat Bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Akses masuk ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu, ditutup sementara demi mencegah masuknya kendaraan luar kota, termasuk wisatawan guna menekan penyebaran Covid-19 yang jumlah kasusnya di daerah setempat semakin bertambah. Salah satu akses masuk ke Kudus yang ditutup, yakni di Tanggulangin yang menjadi pintu utama masuknya kendaraan dari luar daerah, terutama dari arah Semarang.

Penutupan akses menggunakan pembatas air dan hanya menyisakan akses untuk kendaraan roda dua. "Kami memang perlu melakukan langkah konkrit, salah satunya dengan menutup akses masuk keKudus dan menyekat agar warga luar daerah untuk sementara tidak masuk ke Kudus," kata Bupati Kudus, Hartoposaat memantau penutupan sementara akses masuk Kudus di Tanggulangin Kudus, Rabu (26/5).

Baca Juga

Menurut dia, yang dicegah masuk tidak hanya sekadar bus wisata dari luar kota, termasuk bus mikro maupun kendaraan pribadi dari luar kota. Selain mencegah masuknya warga luar kota, Tim Satgas Covid-19 Kudus juga melakukan uji cepat antigen secara acak untuk mengecek ada tidaknya warga yang terpapar virus Korona.

Pemerintah Kabupaten Kudus juga sudah menutup semua objek wisata untuk sementara waktu sambil menunggu perkembangan kasus Covid-19 di Kudus. "Jika ada penurunan, tentuaktivitas perekonomian masyarakat akan normal kembali, termasuk objek wisata di Kudus," ujarnya.

Ia mengakui, tidak bisa memastikan kapan penutupan akses masuk dan penyekatan berlangsung karena disesuaikan dengan perkembangan kasus Covid-19 di Kudus. Melonjaknya kasus Covid-19 di Kudus secara sangat signifikan salah satunya timbul dari klaster rumah tangga setelah banyak yang melakukan anjang sana tanpa mematuhi protokol kesehatan.

Penyebarannya juga hampir merata di berbagai kecamatan di Kudus. Dishub Kudus juga menyiagakan 70-an personel untuk menghalau bus wisata di enam titik yang terbagi menjadi tiga gilir kerja.

Di antaranya, di Kerawang, Ngembalrejo, Jalan Lingkar Kencing, Tugu Dawe, Poroliman Tanjung, dan Jetak. Cuplikan video tentang penjemputan pasien-pasien Covid-19 di Kudus menjadi salah satu hal yang menarik perhatian di jagad warga jejaring.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement