Kamis 27 May 2021 03:32 WIB

Fenomena Gerhana Bulan Momentum Bersyukur

Fenomena gerhana bulan malam ini momentum bersyukur.

Red: Agung Sasongko
Fase gerhana bulan total terlihat di kawasan pesisir pantai utara Indramayu, Jawa Barat, Rabu (27/5/2021). Gerhana bulan total tersebut terjadi selama sepuluh menit mulai dari pukul 18.18 hingga 18.28 WIB.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Fase gerhana bulan total terlihat di kawasan pesisir pantai utara Indramayu, Jawa Barat, Rabu (27/5/2021). Gerhana bulan total tersebut terjadi selama sepuluh menit mulai dari pukul 18.18 hingga 18.28 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena Gerhana Bulan Total merupakan momentum untuk bersyukur karena telah menjadi bagian dari alam semesta."Fenomena gerhana bulan malam ini momentum bersyukur menjadi salah satu bagian dari alam semesta yang merupakan ciptaan Allah SWT," kata Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto Muridan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (26/5).

Kepala Laboratorium Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto itu juga menambahkan fenomena gerhana tersebut juga momentum untuk mengakui keagungan Allah SWT."Ini juga kesempatan untuk berdoa agar terhindar dari bahaya yang ditimbulkan beribadah serta berbagi kepada sesama sebagai bukti atas penghambaan kepada-Nya," katanya.

Baca Juga

Dia menambahkan bahwa di dalam Al Quran telah diungkapkan bahwa fenomena terjadinya siang dan malam, juga keberadaan Bumi, Matahari dan Bulan adalah ciptaan-ciptaan Allah SWT.

"Semuanya diciptakan menurut aturan-aturan-Nya. Gerhana oleh ahli ilmu alam disebut dengan hukum alam, atau yang dinamakan dengan istilah sunnatullah. Semuanya berada di bawah kekuasaan dan pemeliharaan Allah dan tidak ada seorangpun yang mampu mengubah atau mengganti sunnatullah tersebut," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement