REPUBLIKA.CO.ID, GDANSK -- Kekecewaan mendalam dirasakan penyerang Manchester United (MU) Marcus Rashford. Ia baru saja membuang kesempatan meraih trofi juara. MU ditaklukkan Villarreal 10-11 (1-1) pada final Liga Europa 2020/21 di PGE Arena Gdansk, Kamis (27/5) dini hari WIB.
"Ini mengecewakan. Sebuah perasaan yang sulit dijelaskan," kata Rashford, dikutip dari UEFA.com.
Ia merasa MU telah bekerja keras sepanjang musim. Ada kesempatan menggenggam trofi, tapi gagal menjadi kenyataan. Lagi-lagi pasukan Solskjaer hanya bisa menjadi penonton tim lawan mengangkat piala.
"Ketika Ole datang, terjadi sebuah proses di tim ini. Kami percaya (kekalahan ini) bukan akhir dari proses tersebut. Saya berjanji kepada para penggemar, kami tidak akan menyerah," ujar Rashford menegaskan.
Pelajaran berharga kembali mereka dapatkan. Kepahitan ini menjadi modal berharga untuk mengarungi musim selanjutnya.
Rashford optimistis, Setan Merah akan tampil lebih baik lagi, entah itu secara teknis, maupun mentalitas. Ia memahami untuk menjadi juara, butuh pengorbanan.
"Saya bisa menunjukkan, ada enam hingga tujuh pemain kami yang cedera sejak September (2020). Sekarang kami harus terus melangkah dan menjernihkan pikiran," ujar striker 23 tahun ini.
Dengan demikian, MU kembali nirgelar di semua kompetisi. Terakhir kali Setan Merah meraih trofi pada 2017 lalu. Saat itu, pasukan Old Trafford yang dilatih Jose Mourinho juara Liga Europa usai menaklukkan Ajax Amsterdam di laga final.
Rashford harus segera melupakan kekecewaan ini. Ia mesti mengalihkan fokus ke tim nasional Inggris yang akan berlaga di Euro 2020.