Bantul Perkuat Sektor Pariwisata dan Industri Kreatif
Red: Bilal Ramadhan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (dua kiri) melihat tari edan-edanan di Desa Wisata Krebet, Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (26/4/2021). Dalam kunjungan kerjanya, Menparekraf memberikan arahan kepada para perajin batik kayu di Desa Wisata Krebet untuk bersama membangkitkan sektor ekonomi kreatif. | Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus memperkuat sektor pariwisata dan industri kreatif guna memajukan pembangunan daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Di samping sebagai daerah pariwisata, Bantul juga daerah industri kreatif, dan pada tahun 2017, Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) Nasional telah menetapkan Bantul sebagai kabupaten kreatif kriya terkuat di Indonesia," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Menurut dia, berbagai industri kreatif kriya dapat ditemukan di hampir seluruh kecamatan se-Bantul, dengan terbesar dan populer adalah industri kerajinan gerabah di Kasongan, industri kerajinan kulit di Manding, industri batik di Giriloyo dan beberapa sentra-sentra industri kreatif lainnya.
"Dan ini dibuktikan bahwa 70 persen ekspor DIY itu berasal dari Bantul, oleh karena itu Bantul dengan keindahan alamnya dan budayanya coba terus kita perkuat, sehingga kita punya jargon 'Keserasian Keharmonisan antara Alam dan Budayanya'," kata Bupati.
Namun demikian, kata Bupati, ada ibarat 'Tidak ada gading yang tak retak', sehingga walaupun pemerintah kabupaten menyatakan siap dan terus mengembangkan sektor pariwisata dan industri kreatif tentu jika ditemukan beberapa kekurangan, Pemkab siap menerima saran kritikan.
"Masukan dan kritikan yang membangun dalam rangka perbaikan ke depan sangat kita perlukan agar pemerintah dan seluruh stakeholder yang ada di Bantul ini bisa menyempurnakan dan memperbaiki kekurangan yang ada," katanya.
Bupati Bantul pun mengatakan, bahwa Pemkab Bantul melalui objek wisata yang dikembangkan siap menerima kunjungan wisatawan dari berbagai daerah, dan tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam pengendalian penyebaran Covid-19.
"Dan nanti di objek wisata akan diterapkan protokol kesehatan Covid-19 sesuai standar, dan ini merupakan komitmen kita juga bahwa bagaimana penyebaran pandemi bisa diminimalisir di Bantul," katanya.
Apalagi, kata Bupati, sesuai dengan arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini jangan dijauhi, akan tetapi didekati dengan kewaspadaan dini, dan tetap berupaya memulihkan ekonomi secara bertahap.
"Kenapa demikian, karena kita tidak ingin kalah oleh pandemi Covid-19, pandemi biarlah pandemi tetapi pemulihan ekonomi itu harus kita lakukan secara bertahap dan dengan hati-hati," katanya.