Kamis 27 May 2021 13:46 WIB

19 Kasus Transmisi Lokal Mutasi Covid-19 yang Sudah Terjadi

Indonesia intensifkan surveilans genomik deteksi dini varian baru Covid-19.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengonfirmasi terjadinya transmisi lokal mutasi Covid-19 di Tanah Air.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengonfirmasi terjadinya transmisi lokal mutasi Covid-19 di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Rr Laeny Sulistyawati, Antara

Kasus positif Covid-19 dengan mutasi terus bertambah di Tanah Air. Kementerian Kesehatan mengonfirmasi mutasi virus corona telah menyebabkan transmisi lokal.

Baca Juga

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, hingga saat ini sudah ada 54 kasus mutasi baru Covid-19 di Indonesia. Ia menjelaskan, 35 kasus di antaranya adalah variant of concern yang berasal dari migrasi luar Indonesia.

"Sedangkan, 19 (dari 54 kasus) di antaranya tidak ada kontak dengan luar negeri," ujar Dante dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Kamis (27/5). Artinya, terdapat 19 kasus positif mutasi Covid-19 tanpa penderitanya pernah kontak dengan seseorang dari luar negeri atau ia sendiri datang dari luar negeri.

Ia menjelaskan, sudah ada penyebaran kontaminasi lokal di Indonesia untuk variant of concern yang terjadi secara mutasi. Hal tersebut sudah terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia.

"Jadi, mutasinya sudah terjadi di beberapa tempat di Indonesia, di beberapa provinsi di Indonesia. Baik transmisi lokal maupun transmisi impor," ujar Dante.

Covid-19, Dante menjelaskan, selalu mengalami mutasi secara biologis natural. Lalu, hal tersebut terbagi ke dalam tiga varian, yaitu variant of interest, variant of concern, dan varian of consequence. "Semua virus ini secara biologis cerdas, mereka membuat perubahan-perubahan untuk melakukan mutasi, supaya mereka tetap hidup," ujar Dante.

Ia menjelaskan, kasus Covid-19 di Indonesia sudah mengalami mutasi secara genomik. Pemerintah sudah memeriksa sebanyak 1.744 sampel di seluruh Indonesia terkait dugaan adanya perubahan genomik atau mutasi Covid-19.

"Sudah terjadi mutasi lokal untuk virus Covid-19 di Indonesia. Ini berbeda dengan varian mutasi secara genomik di Wuhan, ini menunjukkan bahwa variasi ini berubah dan virus ini akan berubah," ujar Dante.

Ia juga mengemukakan varian baru yang teridentifikasi di Indonesia memiliki laju penularan yang lebih cepat hingga 3 kali lipat lebih dibandingkan virus serupa yang sudah lebih dulu ada. "Laju, penularannya sekitar 3,35 kali lipat dibandingkan target kita yang seharusnya kurang dari 0,9 atau paling tinggi 1 kali lipat kalau ingin mendefinisikan kasus itu tidak menular secara berat," katanya.

Analisis tersebut diketahui berdasarkan pengamatan Kementerian Kesehatan atas kasus yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah. Pada Selasa (25/5), petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap melakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan terhadap 20 anak buah kapal (ABK) saat berlabuh usai melakukan perjalanan dari India.

"Dari 20 ABK , kami periksa skrining genomik. Ternyata, ada 14 kasus mutasi virus yang menular pada 31 tenaga kesehatan. Ini memperlihatkan bagaimana agresifnya penularan dari virus yang masuk dalam klasifikasi variant of concern (VoC) WHO kepada orang lain," katanya.

Dari 31 kasus penularan yang dialami tenaga kesehatan, kata Dante, dilakukan pelacakan kasus kepada keluarga mereka dan ditemukan 12 kasus penularan lainnya. "Meski tenaga kesehatan saat kontak dengan ABK sudah pakai alat pelindung diri (APD), kita tracing lagi dari keluarga kemudian ketemu 12 kasus lagi," katanya. Pelacakan pun berlanjut pada kejadian kontak dari keluarga tenaga kesehatan, hingga ditemukan kembali enam kasus lainnya.

Dante mengatakan, semua virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 secara kecerdasan biologis membuat perubahan untuk bermutasi supaya mereka tetap bisa hidup. Dante mengatakan, VoC adalah beberapa kasus mutasi yang dilaporkan bermula dari Inggris, India, dan Afrika Selatan lalu diidentifikasi di Indonesia.

"Kita harus ada gerakan antisipasi supaya perubahan secara endogen tidak berpengaruh pada penyebaran kasus. Peningkatan kasus adalah kombinasi mobilisasi penduduk dan perubahan pola varian kasus secara mutasi," katanya.

Dante mengatakan, Indonesia sedang meningkatkan aktivitas surveilans genomik dalam upaya mendeteksi dini mutasi virus. "Seluruh daerah wajib mengumpulkan lima dampai sepuluh sampel setiap pekan. Kita periksa dan lihat berapa jumlah VOC," katanya.

photo
Mutasi varian Covid-19 India - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement