Kamis 27 May 2021 14:46 WIB

Pemkot Makassar Bentuk Covid Hunter

Covid Hunter dibentuk untuk mengantsipasi lonjakan kasus Covid-19

Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan Covid-19 atau Mobile Covid Hunter memberikan imbauan saat operasi yustisi protokol kesehatan (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan Covid-19 atau Mobile Covid Hunter memberikan imbauan saat operasi yustisi protokol kesehatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan membentuk tim Covid Hunter untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di daerah setempat. "Covid Hunter ini di dalamnya ada tenaga kesehatan, dokter, serta kita kerja sama personel TNI Polri. Mereka bertugas memburu para pasien sekaligus melakukan trakingdi sekitarnya," tutur Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Kamis (27/5).

Rencananya peluncuran operasional tim Hunter Covid tersebut, pada Jumat (28/5). Data Satgas per 25 Mei, tercatat penambahan kasus 51 orang pasien, 43 orang di antaranya dari Kota Makassar. 

Baca Juga

Menurut pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu, bila merujuk angka yang mengalami peningkatan, tim segera diturunkan agar penyebaran virus tidak sampai meluas, mengingat kondisi usai lebaran pergerakan orang tentu mengalami peningkatan. "Angka 43 orang itu tinggi. Kita harus kerja sama dan mendoakan Kota Makassar agar bisa segera bebas dari Covid-19, " katanya.

Strategi tim Covid Hunter nantinya menandai sejumlah rumah warga yang sudah dinyatakan suspek ataupun terkonfirmasi positif setelah dilaksanakan testing dan traking oleh petugas. "Kita tandai rumahnya dengan tulisan rumah ini dalam pengawasan Pemkot. Setelah itu, dites semua tempat ngopinya, kantornya dan tetangga-tetangganya. Jadi hati-hati, kalau positif pasti saya akan karantina lokal kantor dan tempat ngopi yang tidak taat protokol kesehatan," ucap Danny.

Ia berharap langkah yang diambil tersebut dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Makassar. Selain itu, diharapkan pemulihan dan adaptasi sosial bisa segera dijalankan tanpa adanya gangguan virus.

Sebelumnya, Danny bersama sejumlah pejabat SKPD menunaikan Shalat khusuf atau Shalat Gerhana Bulan secara berjamaah dengan imam ustadz Syaibani Mujiono dan dipandu tata cara shalat oleh ustad Akrama Hatta. Shalat digelar di roof top kediaman pribadinya, Rabu (26/5) malam dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Peristiwa gerhana bulan merah penuh itu bersamaan dengan perayaan Hari Waisak. Bila fenomena alam itu bukan dalam situasi pandemi, biasanya digelar di anjungan Pantai Losari dan Lapangan Karebosi seperti pada tahun yang lalu. "Kami meminta para jamaah usai shalat khusuf untuk mendoakan Kota Makassar, Sulsel dan Indonesia agar bisa terbebas dan terlepas dari Covid-19," ujarnya.

Data Satgas Covid-19 Pemprov Sulsel, mencatat, per 26 Mei 2021, jumlah pasien baru terkonfirmasi positif sembilan orang, lima orang dari Kota Makassar, tiga orang dari Kabupaten Gowa, dan satu orang dari Kabupaten Maros dengan jumlah spesimen diperiksa 101. Secara akumulasi angka positif hingga hari ke-433, tercatat 62.024 orang pasien.Sedangkan untuk pasien sembuh bertambah tiga orang, dari jumlah akumulasi sebanyak 60.701 orang. Meninggal dunia tidak ada penambahan dengan akumulasi 942 orang. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement