REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harian Republika dan IPB University memperingati 11 tahun rubrik Iqtishodia dan meluncurkan 10 buku terkait, Kamis (26/5). Iqtishodia merupakan rubrik bulanan terkait Ekonomi dan Keuangan Syariah kerja sama Harian Republika dan Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB University yang dimulai sejak 2010.
Selama 11 tahun, rubrik tersebut konsisten terbit setiap hari Kamis keempat tiap bulannya. Iqtishodia memuat artikel ekonomi syariah ditinjau dari pandangan akademis yang dibuat oleh para akademisi berbasis riset dan studi.
Inisiator Iqtishodia yang juga Dosen Ekonomi Syariah IPB University, Irfan Syauqi Beik menyampaikan, Iqtishodia merupakan salah satu upaya IPB University untuk ikut dalam pengembangan dan penguatan ekonomi syariah. Kontribusi tersebut khususnya dari aspek literasi dan edukasi.
"Problem yang masih kita dihadapi adalah rendahnya literasi masyarakat atas ekonomi syariah, mudah-mudahan ini bisa mengisi gap tersebut jadi literasi bisa ditingkatkan dari waktu ke waktu," katanya dalam Webinar 11 Tahun Iqtishodia dan Soft Launching Buku, Kamis (26/5).
Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Nunung Nuryartono menyampaikan rubrik ini selalu ditunggu oleh berbagai kalangan, tidak hanya akademisi tapi juga masyarakat umum. Menurutnya, ini telah menjadi salah satu kewajiban kalangan akademisi dalam memberikan pencerahan pada masyarakat.
"FEM selalu berkomitmen untuk kontribusi dengan karya nyata dan bisa berdampak langsung kepada masyarakat di berbagai aspek, termasuk peningkatan pengetahuan," katanya.
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi juga menggarisbawahi komitmen Republika pada pengembangan literasi ekonomi syariah yang berbasis ilmu pengetahuan dan riset. Irfan mengatakan Republika kurang sempurna jika hanya menyediakan artikel ekonomi syariah hanya berdasar reportase di lapangan.
Rubrik Iqtishodia juga mengikuti segala dinamika yang terjadi bersama Republika. Baik dari sisi tren artikel hingga ketersediaan halaman dimulai dari empat halaman di awal penerbitan hingga kini satu halaman karena pandemi Covid-19.
"Rubrik ini kita pertahankan karena mendorong perluasan pengetahuan masyarakat dari basis akademik dan riset yang kuat," katanya.
Pada acara Webinar kali ini, satu buku diterbitkan berjudul Bukan Tafsir: Sari Kontemplasi Pemikiran Ekonomi Syariah Kontemporer dan sembilan buku kumpulan dalam Ennealogy dan Iqtishodia. Buku tersebut merupakan buku kompilasi artikel Iqtishodia yang dikumpulkan berdasarkan tema-tema tertentu.