Jumat 28 May 2021 00:13 WIB

BPIP Serukan Tingkatkan Produksi Film Kebangsaan

BPIP memandang film dengan kategori kebangsaan dibutuhkan bagi generasi bangsa.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Aktor Adipati Dolken, berperan dalam Film Jenderal Soedirman. BPIP memandang film dengan kategori kebangsaan dibutuhkan bagi generasi bangsa.
Foto: Antara
Aktor Adipati Dolken, berperan dalam Film Jenderal Soedirman. BPIP memandang film dengan kategori kebangsaan dibutuhkan bagi generasi bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyerukan agar produksi film berbau kebangsaan ditingkatkan. BPIP memandang film dengan kategori tersebut dibutuhkan bagi generasi bangsa.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, mengapresiasi film kebangsaan yang sudah beredar di Tanah Air. Ia menekankan bahwa ke depannya film harus menjadi kekuatan untuk membangun karakter bangsa.

Baca Juga

"Ke depan dunia film harus menjadi kekuatan membangun karakter bangsa untuk membentuk insan manusia indonesia berwawasan global tetapi memiliki karakter nasionalisme," kata Romo Benny dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Kamis (27/5).

Romo Benny menyampaikan bahwa BPIP mendukung dan mendorong masyarakat dalam membuat film yang menggelorakan nilai kebangsaan. Hal ini salah satunya dalam bentuk mengadakan lomba film pendek untuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dalam Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni dengan tema membumikan nilai-nilai Pancasila.

"Dalam hal ini BPIP mendorong penggiat film dan anak milenial memproduksi film yang mengelorakan nilai-nilai kebangsaan dan etos kerja dalam membangun keadaban bangsa," ujar Romo Benny.

Ke depannya, Benny berpesan harus mengupayakan film yang memberi inspirasi bagi kemajuan bangsa. "Lewat produksi film yang mengelorakan nilai kebangsaan kita menjadi bangsa memiliki kekuatan," pungkas romo Benny.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement