REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta menyebut sudah melaksanakan verifikasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 terhadap SD dan SMP untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Diklaim seluruh SD dan SMP di Kota Yogyakarta sudah siap untuk melaksanakan PTM.
Pihaknya sendiri juga akan melakukan simulasi lanjutan pembelajaran tatap muka di 10 sekolah mulai pekan depan. Simulasi tahap kedua ini melibatkan lima SD dan lima SMP di Kota Yogyakarta.
"Kami sudah verifikasi ke semua sekolah SD dan SMP sebanyak tiga kali, bukan hanya 10 sekolah (yang terlibat dalam simulasi), hasilnya semua sudah siap. Sebetulnya semua dari sisi sekolah sudah siap," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Dedi Budiono di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (27/5).
Sesuai dengan SKB Empat Menteri yang mewajibkan sekolah untuk memberikan opsi pembelajaran tatap muka, pihaknya juga akan melaksanakan aturan tersebut. Walaupun begitu, kata Dedi, keputusan akhir tetap ada di orang tua.
Jika orang tua mengizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, maka pihaknya akan memulai tatap muka secara menyeluruh di tingkat SD dan SMP. Pihaknya juga sudah menyiapkan pendukung terlaksananya protokol kesehatan dengan baik di seluruh sekolah.
"Kalau diizinkan nanti siswa ikut PTM, bagi yang tidak diizinkan tidak ada sanksi dan dapat tetap belajar di rumah. Sekolah tetap wajib menyelenggarakannya pembelajaran jarak jauh bagi yang belajar dari rumah, jadi di tahun ajaran baru sekolah harus menyiapkan dua model pembelajaran yakni tatap muka dan jarak jauh," ujarnya.
Khusus untuk jenjang TK, belum direncanakan untuk pembelajaran tatap muka. Pihaknya baru akan melaksanakan verifikasi di pekan ini hingga pekan depan.
"Kita lihat seperti apa di TK, tapi Kalau untuk SD dan SMP semuanya excellent untuk kesiapan protokol kesehatannya. Opsi pembelajaran tatap muka (sesuai SKB Empat Menteri) hanya untuk SD dan SMP," jelas Dedi.
Silvy Dian Setiawan