Jumat 28 May 2021 04:06 WIB

Kemenkes: 1 Persen Anak Meninggal Akibat Covid-19

Secara teoritis anak-anak lebih kebal terhadap Covid-19.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Pendongeng Harris Rizki dan bonekanya si Ayis menghibur anak-anak di kompleks TPU Rangkah, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/5/2021). Kegiatan mendongeng tersebut selain untuk menghibur anak-anak juga sekaligus mengedukasi tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan guna memutus penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/MOCH ASIM
Pendongeng Harris Rizki dan bonekanya si Ayis menghibur anak-anak di kompleks TPU Rangkah, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/5/2021). Kegiatan mendongeng tersebut selain untuk menghibur anak-anak juga sekaligus mengedukasi tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan guna memutus penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan saat ini ada sekira sembilan persen kasus Covid-19 yang menginfeksi anak-anak. Anak-anak juga tak luput dari kematian akibat Covid-19, setidaknya kasus kematian anak mencapai satu persen dari total kasus.

"Angka kematiannya kira-kira satu persen dari seluruh kematian pada Covid. Jadi memang anak-anak ini tidak bisa diabaikan," ujar Dante dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Kamis (27/5).

Baca Juga

Dante menjelaskan, saat ini belum ada kebijakan perlunya swab antigen bagi anak-anak jelang kembali belajar di sekolah. Namun ia memastikan, pemerintah memperhatikan keamanan dan kesehatan anak-anak yang akan sekolah secara tatap muka nanti.

"Secara teoritis mereka lebih kebal terhadap infeksi ini, akan kami tetap perhatikan untuk menjalankan protokol kesehatan," ujar Dante.

Pemerintah akan memastikan percepatan vaksinasi bagi tenaga pendidik. Bagi para guru yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan akan melakukan pendataan agar target vaksinasi dapat tercapai.

"Sebenarnya program ini masuk ke dalam pemberian vaksinasi layanan publik pada tahap dua kemarin. Kalau pun ada guru belum divaksinasi, akan terus kami screening terus supaya angka capaian vaksinasi untu guru ini makin baik," ujar Dante.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, pemerintah bersama satgas di daerah akan memastikan seluruh syarat sekolah tatap muka dipenuhi. Wiku tidak menjawab secara spesifik mengenai nasib sekolah tatap muka dengan ancaman penularan yang sedang semakin meningkat.

"Pemerintah dan satgas daerah akan memastikan seluruh kondisi tersebut terpenuhi sehingga PTM dapat dilakukan dengan aman, dan mampu mencegah risiko penularan," kata Wiku dalam keterangan pers, Selasa (25/5).

Pada prinsipnya, ujar Wiku, pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Hingga Juli nanti, satgas daerah perlu memastikan seluruh syarat ini terpenuhi agar sekolah tatap muka bisa dijalankan dengan aman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement