REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Sebanyak 985 santri asal Bogor, Jawa Barat, kembali ke tempat menimba ilmunya di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Mereka sebelumnya sempat dipulangkan karena pandemi Covid-19.
"Santri diberangkatkan secara bergelombang ke Gontor. Mereka diwajibkan membawa surat rapid test antigen dan pengantar tidak diperkenankan turun dari kendaraan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Bidang Pendidikan, Saepudin Muhtar, Kamis (27/5).
Menurut alumnus Pesantren Gontor angkatan 2005 itu, pemberangkatan perdana dilakukan dilakukan terpusat di area Sentul International Convention Center (SICC) pada Rabu (26/5). Ia menyebut kembalinya para santri ke pondok pesantren tersebut tidak lain karena penularan kasus Covid-19 yang cenderung menurun, sehingga bisa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Ia berpesan para santri benar-benar memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat. "Manfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya karena ilmu dan pengalaman yang diajarkan di Pesantren Gontor itu unik, belum tentu didapatkan di pesantren lain," katanya.
Para santri harus mengingat pesan yang sering disampaikan oleh salah satu pendiri Pondok Modern Gontor, KH. Imam Zarkasyi, bahwa proses pendidikan di Gontor bukanlah ditujukan mencetak pegawai, melainkan menciptakan para ilmuwan yang dapat bergerak di berbagai bidang. Saepudin mengajak santri, jika telah selesai menempuh pendidikan di Gontor, terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan membangun bersama-sama Kabupaten Bogor.
"Jika telah selesai (menempuh pendidikan di Gontor) lanjutkan hingga perguruan tinggi lalu terapkan ilmunya untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bogor," kata Saepudin.