REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Armenia Ara Ayvazyan dikabarkan telah mengajukan pengunduran diri pada Kamis (27/5) waktu setempat. Hal itu dibenarkan oleh juru bicara kementerian luar negeri Armenia, Anna Nagdalyan.
Namun demikian, dia tidak merinci alasan pengunduran diri Menlu yang menjabat pada 18 November tahun lalu itu. Seperti diketahui, hubungan antara dua bekas republik Soviet, Armenia dan Azerbaijan, telah tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Tahun lalu, konflik meningkat lagi dan berlangsung enam pekan. Ketegangan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 10 November.
Selama waktu itu, Azerbaijan membebaskan beberapa kota strategis dan hampir 300 permukiman dan desanya dari hampir tiga dekade pendudukan Armenia. Gencatan senjata 10 November dipandang sebagai kemenangan Azerbaijan dan kekalahan Armenia.
Angkatan bersenjata Armenia mundur sejalan dengan kesepakatan. Sebuah pusat gabungan pasukan Turki-Rusia didirikan untuk memantau gencatan senjata. Pasukan penjaga perdamaian Rusia juga telah dikerahkan di wilayah tersebut.