REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitabnya Al-Munqizh Min Al-Dhalah, Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali mengisahkan fadhilah tafakur yang dilakukan para ahli hikmah (orang yang mengetahui rahasia syariat agama). Al-Ghazali menceritakan pada suatu tempat tidak jauh dari Makkah dulu pernah ada seorang wanita bijaksana berkata.
"Andaikata orang yang bertakwa memikirkan apa yang ada di akhirat, pastilah mereka tak akan hidup lengah di dunia ini,"
Luqman Al-Hakim, merupakan seorang yang terkenal memiliki budi pekerti yang luhur (budiman). Ia amatlah suka duduk lama seorang diri dan selalu ditegur oleh majikan. "Lukman, engkau suka duduk lama-lama seorang diri. Carilah teman duduk lebih baik."
Lukman menjawab. "Duduk seorang diri lebih tenang untuk berpikir. Lama berpikir dengan tenang membuka jalan ke surga."
Wahb berkata, "Pikiran itu sumber ilmu, sedangkan ilmu sumber amal." Umar bin Abdul Aziz menyatakan, "Tafakur merenungkan nikmat Tuhan ialah salah satu ibadah yang utama."