Jumat 28 May 2021 13:13 WIB

KKP Tangkap Pelaku Sport Fishing Ilegal Malaysia di Sebatik

Para pelaku mencoba kabur dengan memacu speed boat berkecepatan tinggi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Penangkapan kapal ilegal dari Tawau Malaysia ini menambah panjang daftar kapal ikan yang ditangkap oleh Ditjen PSDKP KKP.
Foto: Antara/M Rusman
Penangkapan kapal ilegal dari Tawau Malaysia ini menambah panjang daftar kapal ikan yang ditangkap oleh Ditjen PSDKP KKP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan sejumlah warga negara Malaysia yang melakukan aktivitas sport fishing secara ilegal di perairan laut Sebatik pada Rabu (26/5).

"Ini praktik sport fishing ilegal yang dilakukan di perairan kita. Para pelaku menggunakan alat tangkap pancing joran," ujar Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, KKP, Antam Novambar, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (27/5).

Antam menjelaskan, para pelaku yang berjumlah sembilan orang menggunakan speed boat dengan nomor TW 6545/6R yang diduga berasal dari Tawau (Malaysia). Setelah terdeteksi oleh patroli Rigid Inflatable Boat (RIB) Stasiun PSDKP Tarakan, para pelaku mencoba untuk kabur dengan memacu kecepatan tinggi, namun berhasil dilumpuhkan pada posisi koordinat 03˚57,231' LU - 118˚10,569' BT.

"Ada delapan WNA Malaysia dan satu orang berpaspor Indonesia," ungkap Antam.

Antam menjelaskan, seluruh pelaku telah diserahkan (ad hoc) ke Satwas SDKP Nunukan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. "Saat ini kami sedang lakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap para pelaku," ungkap Antam.

Penangkapan kapal ilegal dari Tawau Malaysia ini menambah panjang daftar kapal ikan yang ditangkap oleh Ditjen PSDKP KKP. Sebelumnya, KKP telah menangkap 92 kapal yang terdiri atas 70 kapal ikan Indonesia yang melanggar ketentuan dan 22 kapal ikan asing yang mencuri ikan (6 kapal berbendera Malaysia dan 16 kapal berbendera Vietnam). 

KKP juga terus menunjukkan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan dengan menangkap pelaku penangkapan ikan dengan cara yang merusak seperti bom ikan, setrum maupun racun.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement