REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) menyebut kejadian adanya pedagang yang menaikkan harga bukan merupakan anggota dari PPLM. Bahkan, kejadian menaikkan harga makanan seperti yang menjadi viral belakangan ini juga dipastikan tidak terjadi di kawasan Malioboro.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua PPLM, Desio Hartonowati berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh pihaknya. "Kami menyatakan dan memastikan kejadian tersebut tidak terjadi di sepanjang Jalan Malioboro dan tidak dilakukan oleh anggota pedagang lesehan yang tergabung di PPLM," kata Desio saat dikonfirmasi Republika.
Menurutnya, video pengunjung yang mengeluh akan harga pecel lele dan menjadi viral tidak diambil di Jalan Malioboro. Namun, pihaknya memastikan video tersebut diambil di sirip-sirip yang menghubungkan Jalan Malioboro dengan Jalan Mataram.
"Jadi bukan di Jalan Malioboro," ujarnya.
Ia juga menyayangkan pernyataan pengunjung yang melakukan pengambilan video tersebut. Sebab, kata Desio, pernyataan tersebut dapat memberi persepsi bahwa kejadian tersebut terjadi di Jalan Malioboro dan dilakukan oleh anggota PPLM.
"Sehingga, sangat merugikan citra pedagang lesehan yang berjualan di sepanjang Jalan Malioboro," jelas Desio.
Ia juga menegaskan, PPLM telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Terutama dalam menetapkan harga secara transparan dan wajar.
"Sebelum lebaran, kami telah menyerahkan seluruh harga makanan dan minuman kepada Pemerintah Kota Yogyakarta. Kami juga melakukan pemantauan bersama pelaksanaannya di lapangan," katanya.