Sabtu 29 May 2021 00:23 WIB

Kasus Infeksi Virus Corona di Asia Selatan Tembus 30 Juta

India menyumbang jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Asia Selatan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Covid-19 gelombang kedua di India mulai menyebar ke wilayah perdesaan.
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Covid-19 gelombang kedua di India mulai menyebar ke wilayah perdesaan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Berdasarkan penghitungan kantor berita Reuters, pada Jumat (28/5) kasus infeksi virus corona di Asia Selatan tembus 30 juta. India yang mengalami gelombang kedua wabah Covid-19 yang paling banyak bertanggung jawab atas kasus positif di kawasan.

Kasus kematian terkait Covid-19 India bulan ini mencetak rekor tertinggi sejak pandemi di mulai. Sepertiga total kematian Covid-19 di negara dengan jumlah populasi terbanyak kedua di dunia itu tercatat bulan ini.

Asia Selatan yang terdiri dari India, Bangladesh, Pakistan, Bhutan, Nepal, Maladewa dan Sri Lanka bertanggung jawab atas 18 persen kasus positif dan 10 persen kasus kematian  Covid-19 di seluruh dunia. Banyak yang curiga angka resmi tidak mencerminkan masalah yang sebenarnya di lapangan.

Bulan ini India menggelar vaksinasi untuk warga 18 tahun ke atas. Namun mereka tidak dapat memenuhi permintaan vaksin walaupun produsen vaksin terbesar di dunia.

India mengimunisasi warganya dengan vaksin AstraZeneca yang diproduksi perusahaan domestik Serum Institute of India dan vaksin Covaxin dari perusahaan dalam negeri Bharat Biotech. Negara itu juga mulai menggunakan vaksin Sputnik V dari Rusia.

Perdana Menteri Narendra Modi dikritik karena gagal mengamankan vaksin. Hanya 3 persen dari 1,3 miliar warga India yang sudah divaksin sepenuhnya. Paling rendah dibandingkan 10 negara dengan kasus infeksi terbanyak di dunia.

Demi memenuhi permintaan dalam negeri mulai Maret lalu India menghentikan sementara ekspor vaksin setelah menjual dan menghibahkan 66 juta dosis vaksin. Bangladesh, Nepal, Sri Langka dan banyak negara-negara Afrika kesulitan mendapatkan pasokan alternatif.

Namun India masih kekurangan vaksin dan sejumlah negara bagian serta kota-kota seperti Mumbai membuka tender global atau mencari minat perusahaan-perusahaan seperti Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson untuk pasokan darurat. Dalam beberapa hari terakhir total kasus infeksi India menurun memberikan harapan wabah gelombang kedua sudah mereda.

Namun banyak pihak yang khawatir sebagian besar kasus positif tidak dilaporkan. Sebab sulitnya melakukan tes di daerah pedesaan. Hingga saat ini India melaporkan 27,6 juta kasus infeksi dan 318.895 kasus kematian terkait virus korona.

Karena tampaknya India belum dapat menjadi pemasok utama vaksin Covid-19 hingga bulan Oktober. Negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Nepal dan Bangladesh melakukan upaya diplomasi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 demi mendorong program vaksinasi saat pasokan mereka mulai menyusut.

Pakistan yang membeli dan mendapatkan sumbangan dari Cina, mendapatkan jatah vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI Vaccine Alliance kini memiliki lebih dari 18 juta dosis vaksin. Rabu (26/5) lalu Pakistan memulai program vaksinasi bagi siapa pun yang berusia di atas 19 tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement