REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Jumlah kasus Covid-19 dari klaster buka bersama di Kota Solo kembali bertambah. Penambahan ini seiring dengan upaya penelusuran yang dilakukan oleh satgas setempat.
"Sebelumnya ada penambahan tujuh kasus, terakhir ada penambahan lagi enam kasus," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kota Surakarta Ahyani di Solo, Jumat.
Penambahan kasus masih berada dalam kawasan rukun warga (RW) yang sama yaitu RW 07 tepatnya di RT 03 dan RT 05/RW 07 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Sebelum adanya penambahan terakhir tersebut, jumlah kasus Covid-19 dari klaster buka bersama ini mencapai 51 orang.
Hampir semuanya dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani karantina mengingat mereka berstatus tanpa gejala. Terkait penambahan kasus yang hingga saat ini masih terus terjadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih meminta masyarakat tetap waspada agar tidak tertular Covid-19.
Ia mengatakan yang cukup mengkhawatirkan saat ini adalah maraknya silaturahmi setelah Lebaran yang diikuti oleh sebagian masyarakat. "Yang medeni (menakutkan) itu klaster reuni, silaturahmi, halal bihalal. Kasus yang terjadi di daerah lain yang sampai ribut kan seperti itu," katanya.
Bahkan saat ini ada kasus terkonfirmasi Covid-19 di Solo yang berasal dari kegiatan reuni. Meski demikian, satgas masih melakukan penelusuran.
"Jadi ada riwayat reuni, ini sedang kami cari. Masih tracing karena baru kasus awal. Sejauh ini ada tiga kasus," ungkap Siti.
Data dari Pemerintah Kota Surakarta menunjukkan hingga Kamis (27/5) jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Solo mencapai 11.084 kasus. Dari total tersebut sebanyak 10.242 di antaranya dinyatakan sembuh, 226 menjalani isolasi mandiri, 71 menjalani perawatan di rumah sakit, dan 545 orang meninggal dunia.