REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bermain adalah proses yang berlangsung alamiah bagi anak-anak. Orang tua bisa memanfatakan proses bermain tersebut agar perkembangan anak menjadi optimal.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, M.Psi, mengatakan bermain adalah aktivitas menyenangkan perasaan, didominasi perasaan yang positif. Ada unsur bebas dengan aturan anak ataupun aturan yang disepakati bersama orang tua.
“Idealnya dalam satu hari, bermain harus variatif, ada main yang tenang, aktif di luar, jadi ada semua,” kata Vera dalam acara Paddle Pop #MainYuk bertepatan dengan Hari Bermain Sedunia, Jumat (28/5).
Vera mengatakan selama kegiatan tertentu menyenangkan, maka itu menjadi aktivitas bermain bagi anak. Baik saat anak berkreasi di dapur, mendekorasi ruangan, sedang mandi sekaligus bermain air, menonton tayangan edukatif sambil tertawa dan lainnya.
Tidak ada batasan usia bermain bagi anak-anak. Pada usia sekolah, anak-anak tetap membutuhkan proses bermain karena memberikan banyak manfaat.
Manfaat itu, antara lain, mengasah sosialisasi, memecahkan masalah, mengasah kognitif anak, mengajarkan aturan, belajar suportivitas dan lainnya. Manfaat bermain juga pada dasarnya bukan hanya akan dirasakan anak, tetapi juga bagi orang tua untuk sama-sama melepaskan stres.
Bermain adalah kebutuhan dasar seorang anak. Sama halnya seperti makan, bermain juga sangat penting untuk anak agar mendukung tumbuh kembangnya yang optimal.
“Karena kalau tidak ada, pasti mengganggu fungsi normal. Nah bermain juga berkaitan dengan well being anak, berkurang kadar stres nya, merasa senang,” kata Vera menambahkan.