REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Kota Padang tak lama lagi akan memiliki sebuah pusat penjualan dan pengembangan masakan rendang atau Sentra Rendang. Pusat kuliner salah satu masakan khas Minangkabau tersebut akan dibangun di atas lahan tanah seluas 5.112 m2 di kawasan Lubuk Buaya, Kelurahan Lubuk Buaya atau tepatnya belakang Kantor Camat Koto Tangah, Padang.
Wali Kota Padang Hendri Septa saat acara peletakkan batu pertama sentra rendang mengatakan hal ini sebagai salah satu perwujudan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi Kreatif di Sumatra Barat.
"Alhamdulillah, pembangunan sentra rendang ini adalah sebuah doa dan harapan warga Kota Padang yang dikabulkan oleh Allah SWT. Karena sudah lama kita menunggu tepatnya sejak 2015 lalu, akhirnya pembangunannya hari ini mulai dilaksanakan berkat dukungan dari Kementerian Perindustrian," kata Hendri.
Ia berharap di sentra rendang ini menjadi tempat pelatihan, pengembangan dan pemasaran buat seluruh industri kecil menengah (IKM) Kota Padang yang berhubungan dengan rendang. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai pusat 'tourism attraction'. Sentra Rendang lanjut Hendri juga bisa menjadi pusat penelitian, pengembangan dan pembelajaran terkait rendang bagi generasi muda Sumbar.
"Semoga dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan daya saing produk khususnya produk rendang dari IKM kita," ucap Hendri.
Ia menambahkan sentra rendang merupakan salah satu upaya Pemko Padang dalam meningkatkan sektor perdagangan dan pariwisata di Kota Padang atau Sumbar pada umumnya.
Sesuai informasi yang didapatkan, pengerjaan Sentra Rendang Kota Padang ini ditargetkan selesai lebih kurang selama tujuh bulan ke depan. Hendri memohon dukungan dan kerjasama dari semua pihak agar pengerjaannya berjalan lancar dan sukses.
Sementara itu Kepala Disnakerin Kota Padang Suardi menyebutkan, maksud dari pembangunan Sentra Rendang Kota Padang sejatinya adalah sebagai upaya memfasilitasi para pelaku industri rendang Kota Padang. Yakni untuk melakukan kegiatan di tempat produksi yang khusus dan memenuhi prinsip cara produksi pangan olahan yang lebih baik.
Masing-masing IKM rendang akan menempati ruang produksi sendiri dengan 'layout' yang telah diatur.
"Di sini juga akan disediakan peralatan penunjang produksi yang bisa digunakan oleh IKM rendang," ucap Suardi.