Sabtu 29 May 2021 11:01 WIB

Dari Mana Sumber Dana Ikhwanul Muslimin Era Awal? 

Ikhwanul Muslimin mempunyai sejumlah sumber dana

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Ikhwanul Muslimin mempunyai sejumlah sumber dana. Logo ikhwanul muslimin
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Ikhwanul Muslimin mempunyai sejumlah sumber dana. Logo ikhwanul muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada 24 Mei kemarin adalah hari milad yang ke-84 Majelis Pimpinan Dakahlia di Mesir yang memberikan dukungan keuangan tahunan kepada cabang Ikhwanul Muslimin di Mansoura. Ini adalah dukungan resmi reguler dan diumumkan pertama untuk kelompok tersebut, pada 24 Mei 1937, di masa pemerintahan Raja Farouk. 

Terlepas dari klaim Ikhwanul Muslimin bahwa pendirinya, Hassan Al Banna, pada saat itu mengandalkan iuran bulanan anggota, dan keharusan membayar setiap anggota untuk itu, bagian keanggotaan menetapkan bahwa anggota berjanji untuk membayar jumlah bulanan sebagai bentuk masa keanggotaan dan membayar uang tambahan jika mampu ke dalam dana zakat bagi mereka yang tidak mampu. 

Baca Juga

Pada periode pertama pembentukan Ikhwanul Muslimin, mereka bergantung hanya pada kontribusi, sumbangan, dan hibah yang diberikan oleh petani dan pedagang besar. Namun, faktanya, ada cara lain yang dilakukan Ikhwanul Muslim dalam hal pendanaan.

Menurut Dr Khair Haikal dalam bukunya, "Al-Jihad wa al-Qitaal fii al-Siyasah al-Syar'iyah', Ikhwanul Muslimin membutuhkan uang untuk memperluas kegiatannya pada  1937.