REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mendesak Austria berhenti menjadikan Muslim dan imigran sebagai target peta Islam, peta yang disusun pemerintah untuk menunjukkan lokasi semua masjid dan asosiasi Islam di negara itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Tanju Bilgic menyebut, penyajian peta semacam itu jauh dari kebenaran dan tidak dapat diterima. "Kebijakan xenofobia, rasialis dan anti-Islam ini meracuni kohesi dan partisipasi sosial," kata Bilgic.
"Penting bagi Austria untuk menghentikan upaya ini, yang menargetkan imigran dan Muslim, dan mengadopsi kebijakan yang bertanggung jawab.”
Pemerintah Austria mendapat kecaman setelah Menteri Integrasi Susanne Raab meluncurkan situs Peta Nasional Islam, yang menyertakan nama dan lokasi lebih dari 600 masjid, asosiasi dan pejabat Muslim. Peta yang merupakan hasil bekerja sama antara Universitas Wina dan Pusat Dokumentasi Politik Islam itu menimbulkan keprihatinan bagi banyak Muslim Austria.