Sabtu 29 May 2021 14:01 WIB

Mahasiswa Unpas Kurang Antusias Ikuti Wisuda Daring

Wisuda Unpas yang kala normal diikuti ribuan mahasiswa kini hanya 350 mahasiswa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Erik Purnama Putra
Rektor Universitas Pasundan (Unpas), Prof Eddy Jusuf.
Foto: Dok pribadi
Rektor Universitas Pasundan (Unpas), Prof Eddy Jusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah sukses menggelar wisuda daring pada 14 November 2020, Universitas Pasundan (Unpas) untuk kedua kalinya menggelar wisuda daring pada Sabtu (29/5). Sama seperti pelaksanaan wisuda daring tahun lalu, semua peserta wisuda mengirimkan video penyematan toga yang disematkan oleh orang tua masing-masing.

Pelaksanaan sidang terbuka wisuda kali ini, digelar di ballroom Hotel Aryaduta Bandung, yang dihadiri jajaran petinggi Paguyuban Pasundan dan lulusan terbaik dari masing-masing fakultas di Unpas. Menurut Rektor Unpas Eddy Jusuf, selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020, kegiatan yang melibatkan banyak orang memang masih dibatasi hingga sekarang.

Hal itu dilakukan, mengingat angka positif yang terjangkit virus tersebut setiap harinya masih menunjukkan angka yang tinggi. "Oleh karena itu, wisuda daring menjadi alternatif pelaksanaan wisuda di era pandemi ini. Hingga saat ini, Unpas masih belum melaksanakan wisuda secara luring," ujar Eddy kepada wartawan di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Eddy mengatakan, jumlah wisudawan yang mengikuti wisuda daring ada 350 orang. Unpas memang memberikan pilihan kalau ada yang mau daring sekarang boleh atau menunggu pandemi selesai. "Minat mahasiswa memang kurang antusias ikut wisuda daring ini hanya diikuti 30 persen saja," kata Eddy.

Dia menuturkan, biasanya di situasi normal jumlah wisudawan Unpas mencapai 1.300 orang. Bahkan saat dies natalis bisa diikuti 2.200 orang. "Sekarang hanya 30 persenan saja yang ikut daring," ucap Eddy.

Unpas, kata dia, memang tak memaksa pada semua mahasiswa untuk ikut daring. Pasalnya, pada Juli mendatang, Unpas mulai menggelar kuliah tatap muka. Tetapi jika mahasiswa masih merasa tidak mana, boleh ikut secara luring.

Eddy berpesan kepada para wisudawan jangan jadikan pandemi Covid-19, dijadikan alasan untuk tidak berprestasi. Karena, sambung dia, mahasiswa tetap harus terus berprestasi, walaupun dalam keadaan pandemi. "Jadi harus punya keterampilan soft skill dan life skill agar bisa terjun di masyarakat," katanya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement