REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 30 karyawan Facebook mengajukan banding internal untuk memulihkan konten di Facebook dan Instagram. Mereka meyakini konten mereka telah diblokir atau dihapus secara paksa.
Mereka menuduh raksasa media sosial itu bias terhadap warga Palestina di tengah melonjaknya tuduhan penyensoran konten Arab selama serangan Israel baru-baru ini di Gaza. Dilansir dari Al Araby, Sabtu (29/5), menurut laporan Buzzfeed, sekelompok insinyur perangkat lunak menguji algoritma perusahaan dan menemukannya condong ke arah Israel.
Sebagai percobaan, seorang karyawan Mesir memposting konten dari Gaza Now. Gaza Now merupakan outlet berita terverifikasi dengan hampir empat juta pengikut ke Facebook. Facebook kemudian mengembalikan pesan pop-up yang menyatakan: "Anda mungkin ingin meninjau غزة الآن - Gaza Now untuk melihat jenis konten yang biasanya dibagikan."
"Saya mencoba menyukai halaman berita Israel sebanyak mungkin, dan tidak satu kali pun saya menerima pesan serupa," tulis salah satu insinyur Facebook itu dalam sebuah postingan.
"Apakah semua insiden ini dihasilkan dari model bias?" ujarnya.
Postingan tersebut memicu curahan komentar dari rekan-rekan lain. Salah satunya bertanya mengapa postingan Instagram dari aktor Amerika Mark Ruffalo tentang pengungsian Palestina mendapat peringatan konten.