Ahad 30 May 2021 04:55 WIB

Covid-19 Melonjak, Malaysia Lockdown Total Mulai 1 Juni

Peningkatan kasus Covid di Malaysia juga dipengaruhi momen Ramadhan dan Idulfitri

Rep: Mimi Kartika/ Red: Christiyaningsih
Seorang pekerja medis mengumpulkan sampel usap dari seorang anak laki-laki selama pengujian virus korona di pusat pengujian COVID-19 di Shah Alam, pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 27 Mei 2021.
Foto: AP / Vincent Thian
Seorang pekerja medis mengumpulkan sampel usap dari seorang anak laki-laki selama pengujian virus korona di pusat pengujian COVID-19 di Shah Alam, pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 27 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan lockdown total secara nasional selama dua pekan mulai 1-14 Juni 2021. Hal ini disebabkan kasus infeksi virus corona di Malaysia melonjak hingga menyentuh rekor harian selama empat hari berturut-turut.

"Dengan kenaikan terbaru dalam kasus harian yang menunjukkan tren meningkat drastis, kapasitas rumah sakit di seluruh negeri untuk merawat pasien Covid-19 menjadi terbatas," ujar Muhyiddin dalam sebuah pernyataan dikutip Aljazirah akhir pekan ini.

Baca Juga

Kebijakan lockdown yang lebih ketat berlaku untuk semua bidang sosial dan ekonomi. Hanya sektor layanan dan ekonomi penting yang akan tetap beroperasi dan didaftarkan oleh dewan keamanan nasional.

Para pejabat meyakini, varian corona yang lebih mudah menular telah berkontribusi terhadap lonjakan kasus Covid-19. Peningkatan kasus juga dipengaruhi kegiatan masyarakat pada bulan suci Ramadhan dan liburan Idulfitri.

Kasus baru positif Covid-19 di Malaysia pada Jumat (28/5) mencapai 8.290 kasus sehingga total Covid-19 menjadi 549.514 kasus. Jumlah kematian harian juga mencapai rekor dengan 63 orang pada awal pekan ini. Namun, pada Jumat, kasus kematian bertambah sebanyak 61 orang, sehingga total kematian menjadi 2.552 kasus.

Selain itu, jumlah pasien dalam perawatan intensif dan menggunakan ventilator telah mencapai rekor tertinggi. Di sisi lain, Malaysia sudah memulai upaya vaksinasi Covid-19 meskipun para kritikus mengatakan program itu digulirkan terlambat.

Hingga Kamis, sekitar 1,7 juta warga disebut telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Mengingat penutupan penuh ekonomi, Muhyiddin mengatakan, Kementerian Keuangan akan segera mengumumkan paket bantuan untuk individu dan sektor ekonomi.

Jika Malaysia dapat mengurangi jumlah kasus dalam dua pekan pertama lockdown, pemerintah akan mengizinkan beberapa sektor dibuka kembali secara perlahan selama empat pekan ke depan. Setelah itu semua sektor ekonomi akan diizinkan untuk beroperasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement