Sabtu 29 May 2021 17:55 WIB

Menteri Desa Izinkan Buka Desa Wisata di Bali

Kemdes membuka seluruh desa wisata di Pulau Bali sebagai landasan pemulihan ekonomi.

Menteri Desa, Pembangunan Dearah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
Foto: istimewa
Menteri Desa, Pembangunan Dearah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, mengizinkan dibukanya desa wisata di Bali. Langkah ini, sebagai dukungan program Work From Bali untuk pemulihan ekonomi di Pulau Dewata.

Dalam kunjungan kerjanya untuk mengecek program Bumdes di Desa Kukuh, Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu, Menteri Desa mengatakan, Pulau Bali sebagai ikon nasional yang mengandalkan kehidupan masyarakatnya dari sektor pariwisata.

“Untuk menghidupkan kembali geliat ekonomi pada sektor pariwisata, kami mendukung penuh program pemerintah melakukan skema Work From Bali untuk pemulihan ekonomi di daerah ini,” ujar Abdul Halim Iskandar, Sabtu (29/5).

photo
Wisatawan berjalan di sekitar deretan rumah tradisional di Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali. Sebanyak 177 desa wisata yang tersebar di wilayah Bali diharapkan dapat membantu upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat Bali yang terdampak pandemi COVID-19. - (ANTARA/Fikri Yusuf)

 

Menurut menteri, sisi ekonomi pariwisata Bali harus segera dibangkitkan kembali secara bertahap. Oleh karena itu, pihaknya mendukung program WFB yang dicanangkan pemerintah untuk membuka seluruh sektor pariwisata di Bali yang nantinya akan digunakan mereka selama bekerja.

“Bentuk dukungan dari kementerian desa akan melakukan hal sama dengan membuka seluruh desa wisata di Pulau Bali sebagai landasan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

“Jika pariwisata di pulau Dewata Bali dibuka secara luas, maka yang harus diperhatikan kasus Covid-19 harus betul-betul diseleksi dan di desa juga harus menjadi bagian itu karena ini kita bicara soal Bali,” katanya lagi.

Terkait dana desa ini sudah merupakan komitmen Presiden Joko Widodo dan sampai saat ini jumlah dana desa di Indonesia mencapai Rp 72 triliun.

Mengenai penggunaan dana desa tidak pernah berubah sama saja, sebelum dan sesudah pandemic Covid-19. Namun selama pandemi Covid-19 tahun 2020 yang semula tidak ada BLT tapi sekarang ada BLT.

"Jika pandemi covid-19 sudah selesai maka untuk langkah kedepan untuk mencanangkan program perekonomian dari bumdes sendiri harus dilakukan pendataan yang tepat dan akurat ,hal tersebut dilakukan supaya bumdes ini menjadi basis utama dalam membangun perekonomian ditingkatan desa-desa,” kata Mendes PDTT.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement