REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Penyelenggara Olimpiade Tokyo berencana meminta para atlet untuk menyetujui bahwa mereka menghadapi risiko kesehatan atau kematian yang disebabkan oleh infeksi virus corona dan keadaan cuaca panas Jepang jika mereka berpartisipasi dalam Olimpiade. Hal itu tertulis dalam sebuah dokumen yang merinci kondisi saat atlet akan berpartisipasi dalam ajang olahraga global tersebut, dikutip dari Kyodo, Sabtu (29/5).
Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah memasukkan sejumlah risiko yang harus ditandatangani oleh para atlet, menetapkan bahwa mereka mengambil bagian dalam pertandingan atas "tanggung jawab mereka sendiri," menurut salinan dokumen tersebut.
Rencana tersebut luar biasa mengingat IOC tidak pernah secara khusus menyebutkan risiko pertandingan untuk Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin, yang diadakan setidaknya sejak 2008. Meskipun, beberapa di antaranya terjadi di tengah kekhawatiran akan penyakit menular.
Olimpiade terakhir di Rio de Janeiro pada 2016 digelar di tengah kekhawatiran virus zika yang ditularkan oleh nyamuk, yang menyebabkan beberapa pegolf mengundurkan diri dari pertandingan tersebut. Pada 2010, Olimpiade Musim Dingin Vancouver berlangsung di tengah kekhawatiran atas wabah global flu babi.