REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Jenazah Briptu Sanoi yang menjadi korban pembunuhan orang tak dikenal (OTK), Sabtu (29/5) dievakuasi dari Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang yang berada di perbatasan RI-PNG. Penerbangan dari Oksibil ke Oksamol sekitar 40 menit sedangkan dari Oksibil ke Bandara Sentani sekitar 1 jam.
Evakuasi ke Bandara Sentani menggunakan pesawat Sam Air, dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito yang sempat mengalami kendala akibat cuaca. Hujan deras sempat menghambat evakuasi namun begitu reda jenazah langsung diterbangkan ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito di Jayapura, Sabtu, mengaku penyelidikan saat ini dilakukan guna mengetahui pelakunya. Almarhum Briptu Sanoi yang menjabat Ka Polsubsektor Oksamol bertugas di wilayah itu sejak 2018.
Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka dan dijadwalkan Ahad (30/5) dimakamkan di TPU Kristen Abepura, kata AKBP Cahyo. Ia menyatakan, keluarga besar Polres Pegunungan Bintang berduka cita atas wafatnya Briptu Sanoi.
"Malam ini, saya akan ke rumah duka," aku AKBP Cahyo.
Cahyo menambahkan, untuk sementara tidak menempatkan anggota di wilayah itu. Polsubsektor Oksamol beranggotakan empat anggota Polri, namun saat insiden terjadi korban hanya sensitive karena tiga anggotanya sedang berada di luar yakni dua di Oksibil dan satu di Jayapura.
Insiden penyerangan terjadi Kamis (27/5) malam. Selain menyebabkan korban Briptu Sanoi meninggal, OTK juga mengambil tiga senpi organik, dua diantaranya jenis SS1 dan satu jenis revolver.