Ahad 30 May 2021 11:08 WIB

Ridwan Kamil akan Desain Ulang Islamic Center Surabaya

Desain ulang ini adalah permintaan kehormatan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat berkunjung ke Islamic Center di Surabaya, Jawa Timur.  Kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut untuk melihat secara langsung kondisi Islamic Center yang rencananya akan dibangunkan masjid dengan arsitektur yang lebih baik. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat berkunjung ke Islamic Center di Surabaya, Jawa Timur. Kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut untuk melihat secara langsung kondisi Islamic Center yang rencananya akan dibangunkan masjid dengan arsitektur yang lebih baik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tak mau berimajinasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau ke lokasi untuk mendesain ulang Islamic Center Surabaya. Desain ulang ini merupakan permintaan kehormatan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungannya ke Jabar pada April 2021. 

Didampingi Khofifah dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Gubernur Ridwan Kamil tiba di gedung yang berlokasi di Jalan Raya Dukuh Kupang, Surabaya pukul 15.00 WIB. Ridwan Kamil, kemudian meninjau ke beberapa sudut gedung dan lahan seluas 3,1 hektare.

Baca Juga

"Kalau mendesain sesuatu harus datang ke lokasi. Saya tidak pernah mengimajinasikan sebuah bangunan tanpa melihat lokasinya. Jadi kalau persiapan hari ini survei apakah nanti lahannya luas, sempit, bentuknya kotak, segitiga, lingkaran itu harus dilihat kasat mata," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, akhir pekan ini.

Setelah melihat gedung, Emil menyebut desain baru gedung Islamic Center Surabaya dari sisi arsitektur harus terlihat megah terutama yang menghadap ke jalan raya. Hal ini akan menjadi magnet warga untuk berhenti dan masuk. Tadinya warga hanya sekadar melintas.

"Gambaran arsitekturnya pokoknya akan //cetar. Artinya dari jauh bahasa visualnya akan //wow, bukan yang diam tapi semarak.  Sehingga bisa memanggil orang yang tadinya hanya sekadar lewat namun jadi ingin masuk untuk beribadah," katanya.

Bangunan baru itupun nantinya harus representatif dan memenuhi ekpektasi masyarakat. Rencananya bangunan utama akan lebih didorong ke depan dari lokasi semula. 

Emil mengatakan, apabila sudah rampung dibangun ulang gedung Islamic Center Surabaya sangat memungkinkan untuk menjadi tempat wisata religi. Ini sejalan dengan pengembangan yang sedang dijalankan pemerintah setempat.  "Mungkin ini bisa jadi wisata religi, saya kira akan menambah PAD juga karena ini aset yang bisa dikembangkan," katanya. 

Secara formal aktivitas desain ulang gedung Islamic Center Surabaya merupakan hibah aset intelektual properti yang ke pada masa mendatang bisa dipakai untuk kebutuhan lelang. "Jadi secara formal saya menghibahkan aset intelektual properti desain yang nanti bisa dipakai saat lelang," katanya.

Emil memastikan, dalam beberapa pekan ia akan menyerahkan rekomendasi desain baru gedung Islamic Center Surabaya kepada Gubernur Jatim. Adapun kunjungan balasan ke Jawa Timur maupun ke daerah lainnya menurutnya harus maksimal guna kerja sama percepatan pembangunan. 

"Memang harus diperbanyak kerja sama antar daerah dimulai dari pimpinannya sampai ke level bawah memberi bantuan, dorongan dan motivasi. Harusnya Indonesia seperti ini," katanya.

Di tempat yang sama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa, menyampaikan terima kasihnya kepada Emil yang bersedia mendesain ulang dengan meninjau langsung ke lokasi. "Saya dan Pak Wagub menyampaikan terima kasih dan selamat datang kepada Pak Gubernur Jabar. Pak RK (Ridwan Kamil) //kan seorang arsitek, saya mohon kepada beliau untuk membantu mendesain ulang Islamic Center dan alhamdulillah beliau hadir di sini," katanya.

Menurutnya, banyak arsitektur masjid yang dirancang Ridwan Kamil menjadi //landmark daerah bahkan hingga di luar negeri. "Beliau arsitek, spesifik lagi, banyak masjid yang didesain oleh beliau," kata Khofifah.

Khofifah menyampaikan bahwa, gedung Islamic Center Surabaya sepenuhnya merupakan aset milik Pemda Provinsi Jatim. Masyarakat Surabaya khususnya menginginkan agar gedung bisa dibangun ulang menjadi lebih representatif dan //up to date dari segi arsitektur.

"Islamic Center (Surabaya) memang sangat banyak yang merekomendasikan untuk didesain ulang, diperluas dan ingin arsitekturnya bisa lebih update dan representatif," katanya.

Khofifah menyebut, Pemda Prov Jatim telah menyiapkan anggaran Rp 9 miliar untuk renovasi gedung Islamic Center. Namun angka tersebut bisa saja berubah tergantung dinamika yang terjadi. "Sementara alokasinya Rp 9 miliar tapi bisa berubah mengikuti dinamika arsitekturnya. Pakai anggaran tahun 2021," katanya.

Khofifah menilai, kerja sama Jabar-Jatim ini merupakan bentuk komunikasi yang baik dan meningkatkan kerja sama antardaerah. "Kami berkomunikasi cukup intensif sehingga partnership antardaerah bisa meningkat," ucap Khofifah.

Sebelumnya, kedua belah pihak terlebih dulu melakukan pertemuan di rumah dinas Gubernur Jatim Gedung Negara Grahadi sambil makan siang. Selain membahas desain baru gedung Islamic Center Surabaya, Ridwan Kamil dan Khofifah juga membicarakan sektor migas dan energi terbarukan. 

Diketahui Jabar-Jatim merupakan daerah yang tergabung dalam Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) yang ketuanya adalah Ridwan Kamil. "Kami sama-sama pengurus ADPMET setelah ini akan ada tim teknis yang merumuskan keadilan terkait bagi hasil migas yang tujuannya memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," tutup Emil. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement