REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Jumlah korban tewas dalam aksi demonstrasi yang diwarnai kekerasan di sekitar Cali, ibu kota provinsi Valle del Cauca Kolombia bertambah menjadi 13 orang pada Sabtu (29/5).
Demonstrasi digelar untuk memprotes rencana reformasi pajak pemerintah. Warga berdemonstrasi di berbagai kota selama sebulan menentang rencana yang disebut merugikan pekerja dan kelas menengah.
Rencana tersebut sebenarnya sudah dibatalkan pemerintah, namun protes tetap berlangsung pada kebijakan pemerintah lainnya, termasuk penanganan pandemi Covid-19. Presiden Ivan Duque mengerahkan militer di provinsi barat untuk menangani situasi tersebut.
Jam malam juga diberlakukan hingga pukul 5 pagi waktu setempat (0800 GMT). Perwakilan pemerintah dan pemimpin komite pemogokan nasional telah mengadakan beberapa pertemuan sejak pertengahan Mei tetapi tidak berhasil.
Wali Kota Cali Jorge Ivan Ospina, dalam serangkaian tweet, mengutuk kekerasan yang sedang berlangsung dan meminta kantor kejaksaan memulai penyelidikan dengan menggunakan rekaman video. Dia mengatakan dia percaya pada dialog untuk menyelesaikan semua konflik.