REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM PBNU), KH Mahbub Maafi menanggapi soal masjid yang akan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19. Menurut dia, itu ada ide baik terlebih di saat pandemi Covid-19, masyarakat harus saling bahu-membahu.
"Kita harus melihat fungsi sebenarnya masjid. Pada masa Rasulullah saw, awal-awal Islam itu masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah," kata Mahbub kepada Republika.co.id, Ahad (30/5).
Saat itu, masjid berfungsi sebagai tempat musyawarah, mengatur strategi perang, dan menerima utusan. Bahkan, salah satu fungsi masjid adalah menjadi tempat untuk merawat pasukan-pasukan yang terluka misalnya dalam Perang Khandaq.
"Saat itu masjid dibuat semacam seperti tenda di pelataran masjid. Kalau sekarang sudah berbeda, lebih bagus. Di masjid sudah ada ruang-ruang tertentu, untuk shalat dan lain-lain," ujar dia.
Bahkan, ada sosok perawat terkemuka zaman Rasulullah yaitu Rufaidah al-Anshariyah. Dia mendirikan tenda di pelataran Masjid Nabawi untuk merawat pasukan yang terluka. Akhirnya kelak gagasan tersebut menjadi ide untuk mendirikan rumah sakit Islam pertama yang merujuk sosok Rufaidah al-Anshariyah.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika memang masjid dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19, kegiatan peribadatan tidak perlu berhenti. Sebab, ada ruang khusus yang dipakai untuk pasien Covid-19 dan tidak tercampur.
"Ruangan dipisahkan dengan jamaah dan kegiatan masjid tidak perlu berhenti. Para pasien Covid-19 berada di ruang yang dianggap aman dan khusus," tambah dia.