REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Tjoet Nja’ Dhien kembali tayang di bioskop. Sekitar 30 menit bagian dari film yang berdurasi dua jam 15 menit itu dihilangkan. Terkait hal itu, pemeran karakter Tjoet Nja’ Dhien, Christine Hakim menjelaskan pemotongan itu merupakan bagian dari penayangan di Festival Film Cannes pada 1989.
“Di festival itu, jarang sekali yang menerima film lebih dari dua jam. Jadi, atas saran mereka, kalau bisa diperpendek, akhirnya jadi satu jam 48 menit,” kata dia di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (30/5).
Christine menjelaskan bagian yang banyak dibuang adalah adegan pertempuran, yang juga berdasarkan fakta sejarah. Berdasarkan pertimbangan sutradara Eros Djarot, Christine menjelaskan bahwa memang tak perlu terlalu banyak adegan peperangan untuk dikonsumsi pemirsa luar negeri.
“Justru lebih ingin menonjolkan konflik politik, sosial, dan budaya yang ingin ditampilkan. Jadi itu sebabnya yang banyak diangkat adegan tertentu,” ujar Christine.
Aktris kelahiran 25 Desember 1956 itu mengatakan pemotongan itu tidak mengurangi fakta sejarah yang ditampilkan dari film tersebut. Terlebih di luar negeri, menurut dia, pemirsa lebih memerhatikan tentang pembuatan film, sinematografi, dan lain-lain.
“Yang saya senang, justru (pemotongan) membuat film epik ini menjadi tidak black and white dengan diangkat adegan pertempuran itu,” kata Christine.