REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeran karakter Cut Nyak Dien di film Tjoet Nja’ Dhien, Christine Hakim menganggap filmnya itu menyampaikan pesan yang sangat relevan dengan situasi sekarang. Christine sangat senang filmnya, yang dirilis 33 tahun lalu, kembali ditayangkan di bioskop Indonesia.
“Kenapa kita putar kembali, karena kita melihat konteks atau pesan yang mau disampaikan melalui film ini masih sangat aktual dengan siatusi sekarang, dan kedepannya,” kata Christine di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (30/5).
Sebagai seorang Muslimah, dia menganggap cara sutradara Eros Djarot menerjemahkan pesan nabi Muhammad SAW dalam film itu sangat tepat, di mana umatnya akan berperang melawan hawa nafsu dan dirinya sendiri.
“Musuh terbesar itu di dalam diri, iblis yang masuk ke pembuluh darah memengaruhi pikiran kita. Kalau tak jaga keimanan kita, maka tak akan kuat menghadapi musuh dalam diri kita,” ujar dia.
Menurut Christine, salah satu contoh paling nyata adalah bagaimana rekan seperjuangannya, Panglima Laot (Pitrajaya Burnama) berkhianat, dan mendukung Belanda. Kemudian terkait penayangan filmnya itu, Christine menganggap Tjoet Nja’ Dhien menjadi sarana menyamakan rasa sebagai bangsa Indonesia, meresapi perjuangan Indonesia, melihat bagaimana situasi sekarang, dan bagaimana melihat bangsa di masa depan?
“Kita saudara sebangsa dan setanah air. Jadi perbedaan itu nyata, tapi untuk kepentingan bangsa yang lebih besar harus ada satu tujuan. Lihat Cut Nyak Dien, tak hanya jiwa dan raga, harta dia gadaikan untuk biaya jihadnya,” kata Christine.