Ahad 30 May 2021 23:33 WIB

Waspada, Merapi Keluarkan Awan Panas Sejauh Tiga Kilometer

Petugas PGM menyebut guguran awan panas biasanya miliki jarak luncur 1 hingga 2 Km

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (25/5/2021). Menurut data BPPTKG periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB secara visual Gunung Merapi yang saat ini berada pada tingkat aktivitas level III (siaga) tersebut teramati mengalami empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter ke arah barat daya.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dipotret dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (25/5/2021). Menurut data BPPTKG periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB secara visual Gunung Merapi yang saat ini berada pada tingkat aktivitas level III (siaga) tersebut teramati mengalami empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter ke arah barat daya.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi memuntahkan guguran awan panas dengan estimasi jarak luncur sekitar 3.000 meter ke arah barat daya pada Ahad (30/5) siang. Guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 milimeter dan berdurasi 322 detik.

Jarak luncur guguran ini terbilang cukup jauh jika dibandingkan guguran-guguran awan panas maupun lava pijar sebelumnya. Sebab, selama ini guguran-guguran yang terjadi hanya memiliki jarak luncur sekitar 1.000 atau paling jauh 2.000 meter.

Petugas Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos, Alzwar Nurmanaji juga melaporkan, pengamatan 12.00-18.00 cuaca berawan dan mendung. Suhu 20-23 derajat celcius, kelembaban udara 70-77 persen dan tekanan udara 756-944 milimeter merkuri.

"Asap kawah tidak teramati," kata Alzwar, Ahad (30/5).

BPPTKG masih merekomendasi potensi bahaya berupa lava dan awan panas di selatan -barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih maksimal lima kilometer dan sektor tenggara di Sungai Gendol tiga kilometer.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila Gunung Merapi mengalami erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga km dari puncak. Karenanya, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah-daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Selain itu, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

"Pelaku wisata direkomendasi tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima km dari puncak. Jika terjadi perubahan aktivitas signifikan, maka status aktivitas akan segera ditinjau kembali," ujar Alzwar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement