REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Tren kasus Covid-19 menunjukkan kenaikan yang nyata. Penambahan kasus harian mengalami peningkatan, begitu pula dengan jumlah kasus aktif. Jumlah kasus aktif Covid-19 pada Ahad (30/5) ini dilaporkan sebanyak 101.639 orang.
Artinya, kasus aktif nasional kembali tembus 100 ribu kasus setelah sempat turun ke 80 ribuan kasus pada pertengahan Mei. Indonesia hanya bisa mempertahankan penurunan jumlah kasus aktif di bawah 100 ribu orang kurang dari satu bulan, setelah pertama kali turun ke di bawah batas tersebut pada 4 Mei lalu.
Penambahan kasus positif harian juga terjadi cukup signifikan. Rata-rata kasus positif harian pada pekan ini (24-30 Mei) sebanyak 5.831 kasus per hari. Angka ini jauh di atas rata-rata kasus harian pada pekan sebelumnya (17-24 Mei) sebanyak 5.057 kasus per hari. Pada periode Lebaran (10-16 Mei), kasus harian bahkan sempat turun ke 3.723 kasus per hari.
Dari grafik yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, kenaikan tren kasus Covid-19 memang nyata terlihat. Pada Ahad (30/5) ini dilaporkan ada 6.115 kasus baru. Angka kematian juga terus konsisten naik.
Pada akhir pekan kemarin dilaporkan ada 142 kasus kematian akibat Covid-19. Akumulasi pasien meninggal dengan status positif Covid-19 di Indonesia mencapai 50.404 orang. Laporan kasus kematian di bawah 100 orang terakhir dilaporkan pada 13 Mei lalu. Kabar baiknya, jumlah pasien sembuh juga terus meningkat meski lajunya tidak secepat penambahan kasus positif harian. Dilaporkan ada 4.024 pasien yang sembuh dari Covid-19 sehingga jumlah keseluruhan pasien sembuh mencapai 1.663.998 orang.
Dari penambahan kasus pada Ahad kemarin, DKI Jakarta kembali menyumbang angka tertinggi, yakni 1.064 kasus baru. Posisi kedua ditempati Jawa Tengah dengan 1.007 kasus. Menyusul kemudian Riau dengan 726 kasus, Jawa Barat dengan 639 kasus, dan Kepulauan Riau dengan 294 kasus baru.
Pengelola Apartemen Gencarkan Tes Covid-19
Terkait melonjaknya kasus Covid-19, para perusahaan konsultan pengelolaan properti, menggelar tes antigen kepada penghuni yang melakukan aktivitas mudik usai Lebaran tahun ini di apartemen kelolaannya. Hal ini karena terpantau ada beberapa penghuni yang tetap melakukan aktivitas mudik, khususnya di DKI Jakarta.
Berdasarkan data dari situs corona.jakarta.go.id, kasus aktif Covid-19 menunjukkan grafik naik dalam sepekan terakhir pasca- Lebaran 2021. Data hingga 28 Mei 2021, tercatat sebanyak 10.677 kasus aktif di DKI Jakarta, atau terjadi penambahan sebanyak 1.031 kasus aktif jika dibandingkan pada 22 Mei 2021 yaitu 9.646 kasus aktif.
Direktur salah satu pengelola apertemen, Inner City Management (ICM), Krisdiarto Adipranoto mengatakan, pelaksanaan tes antigen massal di apartemen yang dikelolanya merupakan hasil kerja sama dengan pihak kepolisian dan kecamatan setempat. Hal ini juga sebagai antisipasi ICM serta sebagai bentuk komitmen bersama membantu pemerintah menekan angka Covid-19, khususnya di lingkungan hunian vertikal atau apartemen.
“Dengan jumlah penghuni yang padat serta pengunjung yang keluar-masuk, apartemen bisa menjadi salah satu potensi klaster Covid-19 tertinggi. Oleh karena itu, peranan ICM dinilai sangat penting untuk mengambil tindakan dalam rangka pencegahan, terutama setelah masa mudik lebaran ini,” kata Krisdiarto dalam keterangannya Ahad (30/5).
Krisdiarto menambahkan, kegiatan ini juga sebagai upaya layanan dari pengelolaan profesional ICM untuk menciptakan hunian yang aman dan nyaman untuk ditempati oleh seluruh penghuni. Saat ini, ICM mengelola sekitar 40 site apartemen di seluruh Indonesia, yang sebagian besarnya ada di DKI Jakarta.
Adapun apartemen-apartemen kelolaan yang sudah melaksanakan tes antigen bagi penghuni, di antaranya Apartemen Kalibata City, Apartemen Gading Mediterania Residences, dan Apartemen Gading Nias Residences.
General Manager Apartemen Kalibata City Ishak Lopung menjelaskan, pihaknya telah melakukan tes antigen kepada penghuni pada Jumat, 28 Mei 2021. Ishak menjelaskan, pihaknya bersama Polsek Pancoran menyiapkan kurang lebih 150 alat tes antigen yang dapat digunakan secara gratis oleh penghuni dan pengunjung mal.
“Kegiatan tersebut diikuti secara kooperatif oleh para penghuni dan juga ada yang langsung door to door. Kami bersyukur hasilnya semua nonreaktif. Mereka juga antusias dan merasa terbantu dengan adanya tes antigen ini untuk memutus penyebaran Covid-19,” kata Ishak.
Selain itu, ICM juga mengimbau kepada site-site yang menemukan penghuni dengan hasil reaktif untuk segera melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan pengelola. Hal ini tentu untuk menjaga keamanan juga kenyamanan penghuni lain dalam hunian bersama ini.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak puskemas untuk ditindak lanjut. Kami berharap program ini dapat memutus penyebaran Covid-19 dan mencegah munculnya klaster mengingat Kalibata City merupakan salah satu apartemen terpadat di DKI Jakarta,” tutur Ishak.
Sementara di Kota Cirebon, pemda setempat semakin giat menegur warga yang tak taat prokes. Bila ada tempat usaha abai bahkan mendapat peringatan tertulis bahwa pandemi masih berlangsung.
Ditemukannya salah satu tempat usaha yang melanggar prokes itu terungkap saat dilakukannya patroli kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD), Sabtu (30/5) malam. Patroli dilakukan bersama Satpol-PP Provinsi Jawa Barat, Polres Cirebon Kota, Kodim 0614 Kota Cirebon, wakil wali kota, dan unsur Forkompinda lainnya.
Dalam patroli KRYD itu, petugas mendatangi tempat-tempat yang diduga menjadi titik berkerumun. Yakni, di sebuah kedai kopi di Jalan Tentara Pelajar, dua kafe di Jalan Cipto Mangunkusumo, dan shelter pedagang kaki lima (PKL) Kawasan Stadion Bima.
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, menyatakan, Kota Cirebon saat ini masuk dalam zona risiko tinggi atau zona merah Covid-19. Dia menilai, pengetatan protokol kesehatan menjadi jalan satu-satunya cara agar kondisi itu tidak bertahan lama.
‘’Mudah-mudahan pada pekan depan, zona Kota Cirebon sudah berubah lebih baik, bukan lagi zona merah,’’ kata Eti menandaskan.