REPUBLIKA.CO.ID, Larangan untuk Orang Haid dan Nifas
Dalam keadaan haid dan nifas (darah yang keluar dari rahim pada proses melahir kan), perempuan memiliki kedudukan yang sama dalam taklif. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang diharamkan yang perlu diperhatikan kaum perempuan untuk tidak dilakukan.
Abdul Qadir Muhammad Manshur dalam bukunya, //Panduan Sholat An-Nisaa Menurut Empat Mazhab,// terbitan Republika Penerbit menyatakan, setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut kepada perempuan tersebut. Adapun larangan tersebut adalah sebagai berikut:
> Berdiam diri di masjid.
Ibnu Umar dalam //Majma Az-Zawaid//. Menurut //al-Mausu'ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyyah// ulama sepakat haram bagi perempuan yang sedang haid tinggal di dalam masjid. Sekadar lewat masjid boleh. (QS An Nisa 43).
> Membaca Alquran.
Haram membaca Alquran (Hanafi, Syafii, dan Hanbali). Hanafi memberi catatan jika untuk dzikir saja boleh.
> Menyentuh dan membawa mushaf Alquran. (QS Al Waqiah 79).
Ulama sepakat tidak boleh. Maliki mengecualikan guru dan murid dalam konteks belajar.
> Puasa.
Para ulama bersepakat bahwa perempuan yang haid, wajib mengqadha (mengganti usai suci) puasa, sementara sholat tidak perlu diganti.
Pengolah: Nashih Nashrullah /Imas Damayanti
Sumber: Republika