REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sebuah jajak pendapat online tentang daya tarik seksual ustadzah di Singapura menuai kecaman. Jejak pendapat dengan tujuan melakukan kekerasan seksual terhadap para ustadzah ini telah dihapus dari platform media sosial MeWe.
Direktur Pemasaran MeWe David Westreich mengatakan kepada The Straits Times pada Ahad (30/5) jajak pendapat, yang saat ini sedang diselidiki oleh polisi sudah tidak lagi ada di platform MeWe.
"Tim kami menyelidiki hal ini dan menemukan jajak pendapat tidak lagi ada di MeWe. Pengguna yang membuatnya menghapus akun mereka sendiri, menghapus jajak pendapat dan semua konten mereka dalam prosesnya," kata Westreich, tanpa menyebutkan kapan pengguna menghapusnya akun mereka.
Dia juga tidak menanggapi pertanyaan lebih lanjut oleh The Straits Times terkait insiden tersebut, termasuk pertanyaan tentang bagaimana MeWe membantu penyelidikan tentang jajak pendapat, apa kebijakan MeWe tentang konten dewasa, dan apakah ada komentar tentang jajak pendapat yang menyinggung tersebut.
Jajak pendapat tersebut pertama kali terungkap setelah disorot oleh Ustadz Muhammad Zahid Mohd Zin dalam sebuah posting Instagram pada Rabu. Dalam unggahan Zahid disebutkan ada 12 ustadzah di Singapura yang diberi peringkat berdasarkan daya tarik seksual mereka.