REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam proses pencapaian gencatan senjata di Jalur Gaza. Indonesia turut menyambut posisi Washington yang mendukung solusi dua negara Israel-Palestina.
"Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan serta peran dari Presiden Biden sehingga proses gencatan senjata (di Jalur Gaza) dapat berlangsung," kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar dalam konferensi pers bersama Wamenlu AS Wendy R. Sherman di Jakarta pada Senin (31/5).
Mahendra menyebut momentum gencatan senjata di Gaza harus dimanfaatkan untuk meredakan ketegangan di kawasan. "Dalam konteks tadi, Indonesia menyambut posisi AS yang mendukung solusi dua negara (Israel-Palestina) dan menyatakan kesiapan Indonesia berkontribusi dalam mewujudkan solusi ini," ujarnya.
Pada 20 Mei lalu, Biden menyampaikan pernyataan perdana terkait pertempuran terbaru antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Dia berpidato sesaat setelah kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata.
"Saya percaya Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan terjamin serta menikmati kebebasan, kemakmuran, dan demokrasi yang setara. Pemerintahan saya akan melanjutkan diplomasi kami yang tenang dan tanpa henti ke arah itu," kata Biden.
Dia menekankan tentang hak yang dimiliki Israel untuk membela diri. Biden kemudian mengucapkan belasungkawa kepada warga sipil Palestina yang gugur di Jalur Gaza.
Sebelumnya Biden sengaja menghindari komentar publik tentang agresi militer Israel ke Jalur Gaza. Namun, beberapa pejabat AS menyebut Biden melakukan upaya diplomasi belakang layar untuk meredam ketegangan.