REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengajak seluruh masyarakat Ibu Kota untuk berhenti merokok, terutama di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini sedang terjadi. Sebab, kata dia, para perokok memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gejala berat akibat virus corona.
Pendapat itu sampaikannya melalui akun Instagram miliknya @aniesbaswedan. "Berani berhenti merokok, apapun jenisnya.Perokok memiliki risiko lebih besar mengalami gejala yang parah dan meninggal akibat Covid-19," kata Anies dalam unggahannya seperti dikutip, Senin (31/5).
Anies mengungkapkan, sebanyak 26 persen warga DKI Jakarta adalah perokok. Berdasarkan data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2019, para perokok itu menghabiskan 10,3 batang rokok per hari.
Ia pun mengajak agar masyarakat Jakarta untuk dapat berhenti merokok. Sehingga mampu menciptakan kehidupan yang lebih sehat. "Ayo berhenti merokok, ciptakan kualitas hidup yang lebih sehat bagi diri sendiri dan keluarga, bisa lebih banyak menabung, dan bisa dibelanjakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat," tutur mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.
Setiap 31 Mei, diperingati sebagai Hari tanpa Tembakau Se-Dunia atau World No Tobacco. Anies mengingatkan, masyarakat untuk bisa berhenti merokok.
"Mari dukung Kampanye #BeraniBerhenti pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2021, dengan memakai twibbon https://twb.nz/htts2021committoquit," kata Anies menambahkan.