REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih asal Prancis, Zinedine Zidane, memutuskan mundur sebagai pelatih Real Madrid pada tengah pekan ini. Kembali dipercaya menangani Los Blancos pada 2019, pelatih berusia 48 tahun itu memilih meninggalkan Madrid pada akhir musim ini meski masih memiliki sisa kontrak hingga 2022 mendatang.
Ini merupakan kedua kalinya mantan gelandang serang Real Madrid itu meninggalkan Madrid. Sebelumnya, setelah dua setengah tahun menukangi Madrid dan mempersembahkan tiga gelar juara Liga Champions, Zidane hengkang dari Madrid pada 2018. Namun, hanya berselang delapan bulan, Zidane diminta kembali untuk menukangi Los Blancos menyusul performa mengecewakan Los Blancos.
Zidane akhirnya dipercaya menggantikan Santiago Solari pada 2019. Pada musim 2019/2020, Zidane berhasil mempersembahkan titel La Liga. Pun dengan titel Piala Super Spanyol. Namun, dua trofi itu menjadi titel yang bisa dipersembahkan Zidane pada kesempatan keduanya menukangi Madrid. Pasalnya, pada musim ini, Zidane gagal membawa Madrid meraih satu pun gelar juara bergengsi.
Zidane akhirnya memilih untuk mundur sebagai pelatih Los Blancos begitu kompetisi musim ini resmi berakhir. Eks pelatih Real Madrid Castilla itu pun mengungkapkan alasan utamanya mengakhiri kiprah bersama Madrid. Berbeda pada kesempatan pertama, Zidane mengaku sudah tidak mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari pihak klub pada kesempatan keduanya menangani tim utama Los Blancos.
''Pada kesempatan pertama, saya menilai, Madrid membutuhkan pendekatan baru untuk bisa bertahan di papan atas. Namun, saat ini semuanya berbeda. Saya hengkang, karena saya merasa, pihak klub tidak memberikan kepercayaan yang saya butuhkan, ataupun dukungan untuk bisa membangun sesuatu di tim ini, baik dalam jangka menengah ataupun panjang,'' tulis Zidane dalam surat terbuka kepada fans Madrid seperti dilansir AS, Senin (31/5).
Zidane menyadari ada tekanan besar saat menangani klub sebesar Madrid, termasuk tuntutan untuk terus meraih kemenangan. Namun, Zidane menyebut, sudah tidak mendapatkan rasa hormat dari pihak klub, terutama setelah berbagai raihan trofi yang berhasil dipersembahkannya buat klub.
Tidak berhenti sampai disitu, Zidane juga menyesalkan soal kabar miring yang terus beredar di media terkait kelanjutan kiprahnya sebagai pelatih Madrid. Setiap Madrid gagal memetik kemenangan, lanjut Zidane, selalu ada kabar negatif soal kondisi ruang ganti pemain. ''Berbagai kabar negatif itu melukai saya dan keseluruhan tim. Kabar-kabar itu memberikan dampak negatif buat tim. Hal itu menimbulkan keraguan dan kesalahanpahaman antara pemain,'' ujar Zidane.